BPI adalah program beasiswa
bergelar untuk jenjang S1, S2, S3, serta program 'double degree'.
Penerima beasiswa ini adalah calon guru, guru, calon dosen, dosen, pelaku
budaya, siswa, dan mahasiswa berprestasi.
Nantinya mereka akan mengikuti
pendidikan di 59 perguruan tinggi di dalam negeri dan 112 perguruan tinggi di
luar negeri yang tersebar di 20 negara.
Para penerima beasiswa kemudian
mengikuti pembekalan Program Beasiswa Pendidikan Indonesia sehingga mereka
dapat meningkatkan kompetensinya untuk mendukung berjalannya program utama
Kemendikbudristek, yaitu Merdeka Belajar.
Pembekalan akan berlangsung secara
virtual dimana pembukaannya juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim pada Jumat, (1/10).
Mendikbudristek Nadiem Anwar
Makarim berpesan kepada para penerima beasiswa agar benar-benar memanfaatkan
kesempatan ini untuk menempuh petualangan dalam menuntut ilmu.
Kemendikbudristek juga berencana
akan menambah kuota beasiswa untuk guru, dosen, dan pelaku budaya.
"Ini merupakan upaya kami
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelaku budaya, jadi jangan
disia-siakan. Bangun 'network' baru, keluar dari zona nyaman, coba hal baru,
jangan takut ambil risiko, dan usaha inovatif dalam pembelajaran," ujar
Mendikbudristek dalam pembekalan Program Beasiswa Pendidikan Indonesia.
Demikian dikutip dari Antara, Senin (4/10).
Ia berharap Beasiswa Pendidikan
Indonesia bisa menjadi motivasi bagi para penerimanya untuk menjadi pemimpin di
sektor masing-masing dan mendukung gerakan Merdeka Belajar yang telah digagas
Kemendikbudristek.
"Pelan-pelan gerakan Merdeka
Belajar berjalan dan semakin dapat momentum. Jadi tanpa pemimpin perubahan,
tidak akan ada Merdeka Belajar. Merdeka Belajar adalah gerakan. Semua yang
menerima beasiswa ini akan menjadi agen perubahan. Jadi optimalkan dan
kontribusikan kepada masyarakat saat kembali nanti," tuturnya.
Kepada para pendidik guru
penerima BPI, Mendikburistek mengatakan, mereka akan menjadi pemimpin di
sektornya masing-masing, baik secara formal melalui Guru Penggerak, menjadi
kepala sekolah, menjadi pengawas-pengawas guru, maupun menjadi bagian dari
Kemendikbudristek.
Dalam pembukaan pembekalan untuk
para penerima BPI, Mendikbudristek juga menyempatkan diri berdiskusi dengan
beberapa penerima beasiswa, salah satunya Sry Mulia Kurniati, guru SMK penerima
Beasiswa Guru dalam Negeri. Mendikbudristek bertanya mengenai rencananya saat
kembali mengajar setelah menempuh pendidikan dengan BPI.