Serambiupdate.com - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Program digitalisasi pendidikan di Indonesia menjadi perhatian
utama melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 yang bertujuan
mempercepat pembangunan dan revitalisasi pendidikan dari PAUD hingga jenjang
menengah, Jumat (28/11).Program ini menyediakan berbagai perangkat digital seperti
Interactive Flat Panel (IFP), laptop, serta media pembelajaran, lengkap dengan
pelatihan guru agar pemanfaatan teknologi di seluruh sekolah, termasuk daerah
terpencil, dapat berjalan secara optimal dan merata.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah, guru, dan
mitra teknologi seperti platform LearningRoom bekerja sama menyelaraskan
kebijakan pendidikan digital nasional dan daerah untuk membentuk ekosistem
pembelajaran digital yang inklusif dan berkualitas. Program ini menjangkau
sekitar 288.865 sekolah dengan distribusi perangkat dan pelatihan yang telah
berlangsung sejak Agustus 2025.
Program digitalisasi pendidikan sejak Agustus 2025 mencakup
pengadaan perangkat digital, pelatihan guru, dan konten inovatif seperti
blended learning serta proyek-based learning untuk tingkatkan motivasi siswa,
berpikir kritis, dan kurangi kesenjangan teknologi. Target akhir 2025 semua
sekolah memiliki perangkat interaktif per arahan Presiden Prabowo Subianto,
didukung PISA 2021 yang mengaitkan literasi digital dengan prestasi tinggi.
Tantangan infrastruktur internet di daerah 3T diatasi via kolaborasi dan jaringan
seperti Biznet EducationNET demi pemerataan program digitalisasi.
Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Pendidikan
Nasional 2025 menyatakan bahwa IFP dapat membantu para siswa untuk menjangkau Pendidikan
yang jauh, terutama yang berada di wilayah 3T, sehingga mendapat akses Pendidikan
yang sama.
“Perangkat IFP ini bisa bermanfaat untuk sekolah-sekolah,
apalagi sekolah di daerah terpencil, tertinggal, terluar (3T). IFP juga amat
berguna untuk sekolah yang kesulitan mendapat bahan atau guru yang ahli di
bidang-bidang tertentu,” ucap Presiden Prabowo.