Notification

×

Iklan

Iklan

Program Digitalisasi Pendidikan Sasar 288 Ribu Sekolah, Dorong Pembelajaran Inklusif dan Berbasis Teknologi

02 Desember 2025 | Selasa, Desember 02, 2025 WIB | Last Updated 2025-12-02T07:41:27Z
Serambiupdate.com - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Program digitalisasi pendidikan di Indonesia menjadi perhatian utama melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 yang bertujuan mempercepat pembangunan dan revitalisasi pendidikan dari PAUD hingga jenjang menengah, Jumat (28/11).

 

Program ini menyediakan berbagai perangkat digital seperti Interactive Flat Panel (IFP), laptop, serta media pembelajaran, lengkap dengan pelatihan guru agar pemanfaatan teknologi di seluruh sekolah, termasuk daerah terpencil, dapat berjalan secara optimal dan merata.

 

Pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah, guru, dan mitra teknologi seperti platform LearningRoom bekerja sama menyelaraskan kebijakan pendidikan digital nasional dan daerah untuk membentuk ekosistem pembelajaran digital yang inklusif dan berkualitas. Program ini menjangkau sekitar 288.865 sekolah dengan distribusi perangkat dan pelatihan yang telah berlangsung sejak Agustus 2025.

 

Program digitalisasi pendidikan sejak Agustus 2025 mencakup pengadaan perangkat digital, pelatihan guru, dan konten inovatif seperti blended learning serta proyek-based learning untuk tingkatkan motivasi siswa, berpikir kritis, dan kurangi kesenjangan teknologi. Target akhir 2025 semua sekolah memiliki perangkat interaktif per arahan Presiden Prabowo Subianto, didukung PISA 2021 yang mengaitkan literasi digital dengan prestasi tinggi. Tantangan infrastruktur internet di daerah 3T diatasi via kolaborasi dan jaringan seperti Biznet EducationNET demi pemerataan program digitalisasi.

 

Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 menyatakan bahwa IFP dapat membantu para siswa untuk menjangkau Pendidikan yang jauh, terutama yang berada di wilayah 3T, sehingga mendapat akses Pendidikan yang sama.

 

“Perangkat IFP ini bisa bermanfaat untuk sekolah-sekolah, apalagi sekolah di daerah terpencil, tertinggal, terluar (3T). IFP juga amat berguna untuk sekolah yang kesulitan mendapat bahan atau guru yang ahli di bidang-bidang tertentu,” ucap Presiden Prabowo.

=