Notification

×

Iklan

Iklan

KHAYRUL-ḤĀKIMĪN Ramadan Bersama Asmaulhusna

03 April 2024 | Rabu, April 03, 2024 WIB | Last Updated 2024-04-03T01:21:12Z
Oleh: izzarohman
Manusia ingin mendapat keadilan, tapi sering tak dapat berbuat banyak untuk mengubah keadaan.  Manusia ingin menegakkan keadilan, tapi sering bingung menemukan kebenaran. Manusia sangat membutuhkan Tuhan yang selalu adil dan benar, yang memiliki hukum dan putusan yang sempurna, yang dapat mengadili pelaku kezaliman seadil-adilnya.

Tiga kali disebut dalam al-Qur’an bahwa Allah-lah khayrul-hakimin. Salah satunya di surah Yunus ayat terakhir: Wattabi’ ma yuha ilayka washbir hatta yahkumallah, wahuwa khayrul-hakimin. Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah hakim yang sebaik-baiknya.

Allah adalah hakim yang sempurna. Dia membuat hukum yang sempurna, dan tidak membutuhkan sandaran hukum dari selain-Nya. Dia tidak membutuhkan selain-Nya untuk dapat melakukan penyelidikan dan penyidikan dengan sempurna. Dia membuat peradilan yang sempurna, dan tidak membutuhkan peradilan (yang lebih rendah ataupun lebih tinggi) dari selain-Nya. Dia memberi putusan yang sempurna, dan menjamin pelaksanaannya secara sempurna. Tak perlu ada keraguan terhadap keadilan-Nya. Tak ada yang dapat menghalangi atau menghambat terlaksananya putusan-Nya.

Allah adalah hakim terbaik. Tidak ada yang lebih baik dalam membuat hukum dan mengadili selain-Nya. Hukum dan pengadilan yang diadakan manusia serba tidak sempurna, sedangkan hukum dan pengadilan oleh-Nya selalulah sempurna. Allahlah hakim yang terbebas dari kesalahan, ketidakadilan, ataupun sikap berat sebelah. Tak ada kezaliman sedikit pun dalam hukum dan peradilan-Nya, berbeda dari hukum dan peradilan manusia yang tidak terbebas dari kezaliman, baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Tidak pernah Dia memberi keputusan kecuali dengan keputusan yang adil dan benar.

Allah mengadili manusia seadil-adilnya. Dia memberi balasan setiap kebaikan dan keburukan seringan apa pun. Dia tidak menyia-nyiakan setiap kebaikan, dan tidak pula memihak kepada keburukan. Tidak ada manusia yang dicurangi atau dizalimi oleh-Nya. Yang benar tidak diputus salah, dan yang salah tidak diputus benar. Tidak ada perselisihan di antara manusia, selain Allah memberi keputusan yang seadil-adilnya. Tak perlu ada keraguan bahwa kesewenang-wenangan manusia akan diganjar setimpal oleh-Nya.

Hamba Khayrul-hakimin tumbuh menjadi pribadi yang adil dan bijaksana. Ia menerima koreksi dari orang lain dan tidak malu untuk memperbaiki diri. Ia memperjuangkan keadilan, membela kebenaran, dan tidak mendukung kezaliman.

“Ya Allah, kuatkanlah kami di jalan kebenaran dan keadilan. Selamatkan kami dari kezaliman, dan singkirkan kezaliman dari lingkungan kami. Sibukkanlah orang zalim dengan sesama orang zalim. Berilah kami ketenangan dan kesabaran untuk menghadapi setiap kenyataan. Sungguh Engkaulah Khayrul-hakimin, sebaik-baik pemberi putusan.”
=