Notification

×

Iklan

Iklan

AL-JABBAR Ramadan Bersama Asmaulhusna

21 Maret 2024 | Kamis, Maret 21, 2024 WIB | Last Updated 2024-03-21T04:15:38Z

Oleh: izzarohman

Manusia tidak kuasa mengendalikan keadaan tapi merasa ingin mengatur semuanya. Saat menghadapi masalah dan beban berat, ia bahkan mudah berputus asa. Manusia membutuhkan Tuhan yang kuasa mengendalikan semua keadaan, dan memberi manusia harapan dan dukungan saat perlu bangkit dari keterpurukan.


Sungguh beruntung manusia, Allah jugalah al-Jabbar. Disebut dalam surah al-Hasyr ayat 23: Huwallahul-ladzi la ilaha illahu huwal-malikul-quddusus-salamul-mu’minul-muhayminul-‘azizul-jabbarul-mutakabbir. Subhanallahi ‘amma yusyrikun. Dialah Allah yang tiada ilah selain Dia, Sang Raja, Yang Mahasuci, Mahasejahtera, Maha Memberi keamanan, Maha Memelihara, Mahaperkasa, Mahakuasa, Maha Memiliki keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Allah Mahaagung, Mahakuat, dan Mahatinggi. Dalam keagungan, kekuatan, dan ketinggian, Dia di atas makhluk-Nya. Dia Mahakuasa. Tak ada yang dapat mengalahkan ataupun menundukkan.

Allah Maha Memaksa. Allah membuat semua selain-Nya tidak punya daya selain mengikuti semua kehendak-Nya. Bila Dia berkehendak atas sesuatu, maka terjadilah, tanpa ada yang dapat mencegah, tanpa ada yang dapat mengubah. Sebaliknya, bila Dia tidak berkehendak, maka tidak terjadilah — tanpa ada yang dapat memerintah. Pada hakikatnya manusia tidak bisa mengugat dan bertanya mengapa Allah berbuat ini dan itu, begini dan begitu. 

Allah Sang Pemulih. Dia memperbaiki masalah hamba-Nya dan mengarahkan mereka kepada kondisi baik. Dia yang menyelamatkan hamba dari kefakiran dan memberinya penghidupan dan rezeki. Tidak ada masalah berat bagi hamba yang tak dapat teratasi dengan bantuan-Nya. Tidak ada beban berat bagi hamba yang tak dapat menjadi ringan dengan dukungan-Nya.


Hamba al-Jabbar tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati, optimis, dan melangkah secara terukur. Ia menghadapi masalah besar dengan sabar, mengatasi beban berat dengan terus bersandar.


“Ya Allah, tidak sedetik pun kami tidak membutuhkan-Mu, maka ampunilah kami. Kepada-Mu kami adukan lemahnya daya kami, sedikitnya tekad kami, dan terbatasnya usaha kami. Kuatkan kami dalam sabar, ya Allah al-Jabbar.”

=