Notification

×

Iklan

Iklan

Kurangnya Ketersedian Guru, Papua Alami Kendala di Bidang Pendidikan

11 Oktober 2023 | Rabu, Oktober 11, 2023 WIB | Last Updated 2023-10-11T05:28:21Z

 


Serambiupdate.com 
- Staf Khusus Wakil Presiden, Masykuri Abdillah, telah mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk membahas aspirasi dan usulan terkait peningkatan akses pendidikan di Tanah Papua.


Dalam pertemuan di Kantor Sekretariat Wakil Presiden, Masykuri menyatakan bahwa selama ini para aktivis gereja di Tanah Papua telah lama berkontribusi dalam memberikan akses pendidikan kepada masyarakat Papua, bahkan di daerah pedalaman.


"Mereka telah memberikan dukungan penting dalam memastikan Orang Asli Papua dapat mengakses pendidikan untuk pembangunan kesejahteraan Papua," kata Masykuri.


Namun, Papua masih menghadapi masalah serius terkait ketersediaan guru pendidikan dasar dan kurangnya guru di daerah pedalaman. Hal ini berdampak pada rendahnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua dan Papua Barat dari tahun ke tahun.


Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada tanggal 17 April 2023 telah meminta Menteri Agama dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menyediakan akses penyediaan guru melalui Sekolah Tinggi Teologi (STT).


Selama kunjungan ke Manokwari pada 15 Juli 2023, Wapres juga berbicara dengan para tokoh Gereja se-Tanah Papua dan mengumumkan bahwa pemerintah akan mendukung STT dalam menyiapkan tenaga guru di Papua.


Rapat koordinasi ini adalah tindak lanjut dari arahan Wapres tersebut.


Masykuri menjelaskan bahwa aktivis pendidikan dari gereja dan STT sebenarnya telah aktif mengajar di daerah pedalaman Papua, meskipun banyak guru ASN meninggalkan tugas mereka. Oleh karena itu, yang dibutuhkan saat ini adalah memberikan status dan hak kepada tenaga guru melalui pembukaan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)/Program Guru PAUD di STT.


"Ini sesuai dengan aspirasi dari lembaga Gereja Papua," kata Masykuri.


Selama rapat koordinasi tersebut, Pst. Konstantinus Bahang, perwakilan dari Papua Christian Center (PCC) yang juga anggota Persekutuan Gereja-gereja Papua dan Papua Barat, menyampaikan aspirasi tokoh-tokoh gereja agar STT dapat membuka Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Prodi PGPAUD) dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD).


"Kami meminta kepada pemerintah untuk memberi kami kesempatan untuk membuka Prodi PG PAUD dan Prodi PGSD. Tujuannya adalah agar lembaga pendidikan yang dikelola oleh gereja dapat mencetak guru yang kompeten yang bersedia mengajar di daerah pedalaman Papua," kata Konstantinus.


(Sekar Pratiwi) 


=