Notification

×

Iklan

Iklan

Wakil Ketua Komisi VIII DPR: Banyaknya Tantangan dalam Pendidikan Islam

26 September 2022 | Senin, September 26, 2022 WIB | Last Updated 2022-09-26T08:26:01Z


Serambiupdate.com 
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tubagus Ace Hasan Syadzily menyebutkan bahwa dunia pendidikan Islam masih menghadapi cukup banyak tantangan, dimulai dari aspek pemerataan sampai bonus demografi. Pernyataan itu disampaikan oleh Tubagus Ace Hasan Syadzily di acara Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) bersama stakeholder, Minggu (25/9/2022) di Lembang, Kabupaten Bandung Bandung Barat (KBB). 


“Pertama, menambah gejala intoleransi. Kedua, tertinggalnya mutu pendidikan keagamaan. Selain itu, kualifikasi tenaga pendidik di lembaga pendidikan keagamaan Islam juga belum semuanya memenuhi standar nasional yang telah ditetapkan. Terakhir, belum meratanya distribusi guru per-provinsi," kata Kang Ace, sapaan akrab Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.


Kang Ace menyatakan, mulai 2025 sampai 2035, Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Tantangan yang dihadapi yaitu Indonesia harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). 


"Kalau kita mau maju, kita harus memanfaatkan bonus demografi ini. Ini tantangan kita,” ujar Kang Ace. Meski masih menghadapi banyak tantangan, Kang Ace mengapresiasi capaian madrasah yang saat ini sudah mampu bersaing dengan sekolah-sekolah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).


“Hari ini kita perlu mengapresiasi. Saat ini, madrasah sudah menjadi sekolah nomor satu. Coba bapak ibu cari, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia. Alhamdulillah, madrasah sudah turut berkompetisi. Ini kita syukuri,” tuturnya.


Dalam kesempatan tersebut, Kang Ace juga turut mengenang jasa salah satu Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra yang belum lama ini meninggal dunia. Menurut Kang Ace, almarhum adalah sosok yang memulai perubahan pendidikan tinggi Islam di Indonesia.  


“Beliau mendorong IAIN menjadi UIN kemudian UIN Jakarta yang pertama kali berubah sehingga mulailah universitas Islam merambah studi-studi umum. Hal tersebutlah yang menandai adanya integrasi ilmu sehingga kita perlu adanya transformasi pendidikan Islam,” ucap Kang Ace yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jabar ini.


Akhir paparan, Kang Ace menyampaikan komitmen untuk selalu meningkatkan kemajuan pendidikan Islam di Indonesia khususnya di Bandung Barat. 


“Meningkatkan kualitas moderasi beragama di seluruh jenjang dan jenis Pendidikan Islam, menguatkan peserta didik untuk memperoleh layanan Pendidikan Islam yang berkualitas, serta mendorong peningkatan lulusan Pendidikan Islam yang produktif dan memiliki daya saing komparatif,” ujarnya.


ADP/SAN

=