Indonesia Mengajar, bekerja sama
dengan para pegiat pendidikan, menerima beragam cerita yang membantah spekulasi
tentang realitas pembangunan sumber daya manusia di kawasan timur Indonesia.
Kondisi yang ditemui di lapangan tidak selalu sesuai dengan asumsi yang sering
diberitakan di berbagai media. Sejauh ini, langkah paling ideal untuk memahami
Indonesia Timur adalah dengan mempelajari langsung upaya pembangunan Indonesia
Timur.
Hikmat Hardono, Ketua Yayasan
Indonesia Mengajar melakukan hal yang lain dengan mengumpulkan orang-orang dari
berbagai daerah di Indonesia Timur untuk berbagi pengalaman mereka tentang
pengembangan sumber daya manusia di Indonesia Timur melalui Konferensi
Pendidikan Indonesia Timur. Menurutnya, penting untuk mendengar lebih baik dari
masyarakat umum, bukan hanya akademisi. Apalagi masalah keterbelakangan di Indonesia
Timur merupakan benang kusut yang harus diurai secara perlahan.
“Yang saya khawatirkan adalah
karfena kita terlalu terburu-buru dalam membayangkan sebuah solusi yang besar
sehingga kita harus bermindset dan meyakini atas satu solusi itu saja dengan
teknik yang pendekatannya lebih terbuka atau beragam,” ujarnya secara tertulis,
Rabu (21/9).
Selain itu, tantangan manusia dan
budaya Indonesia Timur sangat besar, dan Indonesia mengajarkan kita untuk
mengambil langkah lebih terbuka, mendengarkan, langsung ke lapangan, dan
merasakan secara langsung apa yang terjadi di sana.
DYL