Notification

×

Iklan

Iklan

Pertumbuhan Ekonomi Di Masa Pandemi

11 Maret 2022 | Jumat, Maret 11, 2022 WIB | Last Updated 2022-03-11T02:07:00Z

 


Adam Prakoso

Mahasiswa FEB Uhamka


Pertumbuhan ekonomi sebagai salah bagian dari indikator ekonomi yang menjadi perhatian bagi suatu negara. Pertumbuahan ekonomi di Indonesia semakin berkembang dan menunjukan berbagai perbaikan dalam meningkatkan pendapatan dan devisa negara. Salah satu sektor tersebut adalah pariwisata. Sektor pariwisata kian berkembang sebagai bagian dari industri terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia. Kunjungan para wisatawan nusantara maupun manca negara semakin meningkat. Sektor pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber bagi penerimaan devisa, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan produktivitas suatu negara. Sektor pariwisata merupakan sektor yang menjadi salah satu dari sumber pendapatan daerah yang potensial. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. 

Kedatangan wisatawan nusantara maupun manca negara pada suatu tempat wisata telah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat. Seperti halnya dengan sektor lainnya, pariwisata juga berpengaruh terhadap perekonomian di suatu daerah atau negara tujuan wisata. Besar kecilnya pengaruh itu berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya atau antara suatu Negara dengan negara lainnya (Sammeng 2001). 

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pusat Data daan Sistematika Informasi Kemenparekraf/Barekraf kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 15,08% dibandingkan Bulan September 2020 yang berjumlah 148.984 kunjungan. Dalam sebuah diskusi online, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrasturktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Hari Santosa Sungkari, memprediksi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mentok di angka 4 juta orang. Bahkan Bali yang merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara, masih harus menutup pintu untuk wisman hingga akhir tahun sebagai upaya menahan laju penyebaran virus corona di Tanah Air. Coronavirus Disease (Covid-19) telah  menyebar dimana-mana. Semua tingkat kehidupan dunia telah terkena dampaknya hingga lokal dalam  kuantitas  korban  tewas  yang  banyak.    Situasi    demikian    telah  memaksa  Badan Kesehatan Internasioal (WHO) menetapkannya sebagai  PHEIC  pada  30  Januari  2020  didasarkan pada  International  Health  Regulation  (IHR)  tahun 2005 (Pandoman, 2020).

Ngurah Rai sejumlah 0 kunjungan, mengalami penurunan sebesar -100,00%, Soekarno-Hatta sejumlah  4.081 kunjungan, mengalami penurunan sebesar -45,35%, dan Batam sejumlah 129 kunjungan, mengalami penurunan sebesar -62,17%.. Berbagai aktivitas perekonomian termasuk sektor pariwisata harus menutup usaha dan merumahkan beberapa karyawan. Hal ini sebagai salah satu upaya dalam mendukung peraturan pemerintah untuk menerapkan 3M yaitu memakai maskaer, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. 

Apabila warga masyarakat secara disiplin dalam menerapkan 3M ini akan memberi dampak langsung terhadap perekonomian bangsa, karena akan banyak pengurangan aktivitas bekerja di luar rumah. Misalnya, berbagai pusat perbelanjaan memutuskan untuk menutup sementara operasionalnya, sehingga pendapatan otomatis menurun. Sejumlah hotel di daerah-daerah wisata seperti Bali, Jakarta, dan Yogyakarta Surabaya ditutup. Padahal aktivitas ekonomi adalah salah satu bentuk upaya manusia dalam konteks pemenuhan kebutuhan karena keberadaan manusia tidak dapat dipisahkan dari sifat alami untuk berusaha mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup.

     Peluang dari berbagai sektor khususnya sektor pariwisata berkontribusi besar dalam ekonomi masyarakat. Pengembangan pariwisata ini diharapkan dapat memulihkan keadaan perekonomian. Beberapa strategi yang dapat diterapkan agar aktivitas perekonomian pada sektor pariwisata kembali stabil di masa Pandemi Covid-19 yaitu dengan mendorong pengembangan inovasi bagi sektor pariwisata. Sektor pariwisata harus menyediakan tempat mencuci tangan di berbagai titik yang mudah dijangkau oleh wisatawan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, sektor pariwisata sebaiknya membatasi jumlah pengunjung agar dapat menghindari kerumunan dan mewajibkan seluruh karyawan dan pengunjung untuk senantiasa mengenakan masker.

Ekonomi sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih pasca pandemi ini tetapi sektor pariwisatadapat segera bangkit untuk memulihkan perekonomian Indonesia saat new normal. Dibukanya objek wisata di beberapa daerah semoga semakin bangkitnya optimisme karena roda perekonomian kembali berputar. Dalam hal ini perubahan tren di sektor pariwisata akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang, disebut dengan solo travel tour atau virtual tourism untuk menghindari kerumunan.

Bagaimanapun juga keadaan ekonomi, sosial, politik bahkan keamanan suatu negara para wisatawan akan selalu membutuhkan pariwisata karena berwisata sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup untuk menghindari stress sehingga diharapkan sektor pariwisata akan segera pulih di Era New Normal ini. 


=