Notification

×

Iklan

Iklan

Pendidikan Biologi Uhamka Ajarkan Budidaya Maggot untuk Solusi Pengelolaan Sampah Organik

01 Maret 2022 | Selasa, Maret 01, 2022 WIB | Last Updated 2022-03-01T13:38:00Z

Serambiupdate.com
Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) melaksanakan pelatihan pengelolaan sampah organik di SMP-SMA Saintek Uhamka Boarding School yang berlokasi di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor. Jumlah peserta sebanyak 22 siswa dengan dua pemateri dari dosen Program Studi Pendidikan Biologi Uhamka yaitu Meitiyani dan Agus Pambudi Dharma.

Pelaksanaan pelatihan ini didasarkan dari permasalahan yang terdapat di mitra, yaitu sampah organik yang dihasilkan dari sisa makanan yang dimasak dan dimakan sehari-hari sehingga perlu dilakukan pengelolaan sampah secara alternatif yang ramah lingkungan dengan membudidaya larva maggot lalat tentara hitam (black soldier fly/BSF).

Azmi Z. Thohir selaku Kepala SMA Saintek Uhamka Boarding School mengucapkan terima kasih kepada tim pengabdian kepada masyarakat LPPM Uhamka dari Program Studi Pendidikan Biologi yang sudah mengajarkan tiap proses budidaya maggot sehingga setelah mengikuti pelatihan ini, siswa diharapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah organik secara mandiri.

Agus menjelaskan, bahwa salah satu fase atau tahapan dari metamorfosis lalat BSF yaitu larva atau sering disebut larva maggot atau larva BSF. Larva BSF memiliki perbedaan dengan larva lalat hijau maupun larva lalat rumah, yaitu dari morfologi dan habitat. 

“Larva BSF memiliki bentuk morfologi lebih panjang dan besar, serta saat menjadi pupa akan berubah menjadi warna hitam, sedangkan larva lalat hijau yang ukurannya lebih kecil dan saat berbentuk pupa akan berubah warna menjadi coklat. Lalat BSF lebih menyukai habitat yang tidak becek atau kering, sedangkan habitat lalat rumah dapat menyukai di habitat yang basah dan berbau,” ujar Agus.

Meitiyani menuturkan pada proses budidaya larva maggot memerlukan peralatan yang mudah diperoleh di warung kelontong maupun di swalayan, sedangkan bahan yang dipakai berupa sampah organik yang berasal dari rumah tangga, sekolah dan pasar, sedangkan lalat BSF dapat dipancing menggunakan sisa buah-buahan atau telur lalat BSF dapat dibeli di marketplace dengan harga yang terjangkau. 

“Larva maggot mempunyai peranan penting dalam merombak sampah organik dengan waktu yang cukup cepat dan tidak menimbulkan bau sehingga dapat diterapkan di sekolah dan di rumah masyarakat. Selain itu, dapat menghasilkan uang tambahan dari hasil penjualan maggot ke toko burung atau bisa dipakai sebagai pakan ternak dan ikan yang mengurangi pengeluaran pembelian pakan,“ lanjut Meitiyani.

=