Duka mendalam masih dirasakan oleh keluarga besar Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA setelah kehilangan tokoh, orang tua, dan panutan dalam mengembangkan kampus Uhamka dengan baik, Ahad 10 Oktober 2021 Prof. Suyatno dipanggil yang maha kuasa.
Nama
Suyatno dan Uhamka yang telah dikenal masyarakat secara berbarengan, dimana ada
nama Uhamka maka di situ ada nama Suyatno begitupun sebaliknya. Suyatno yang
telah membesarkan dan membangun Uhamka sehingga di kenal sebagi “Bapak Pembangunan
Uhamka”. Tidak berlebihan fondasi yang dibangun oleh para pendahulu Uhamka
ketika masih menjadi IKIP- Muhammadiyah kemudian berubah menjadi Uhamka beliau
mampu membawa kampus ini berkibar, sehingga puncaknya mendapat akreditasi A dan
masa jabatan terakhirnya sebagai rektor Uhamka beliau menyerahkan kado terindah
yakni Fakultas Kedokteran.
Hingga
kini, nama Suyatno menjadi kenangan dan terkenang selalu bagi masyarakat khususnya keluarga besar Uhamka
yang tidak bisa terlupakan walaupun Suyatno sudah menghadap Allah Swt. secara
cepat di usianya yang tergolong masih muda dan telah menjadi Guru Besar.
Almarhum
lahir di Purbalingga, 15 Juli 1963 atau
wafat di usia ke-58 mengenyam pendidikan di SD Negeri Rembang Purbalingga, SLTP
Negeri Rembang Purbalingga, SLTA SPGN 3 Jakarta, S1 di IKIP Muhammadiyah
Jakarta (UHAMKA), S2 IKIP Jakarta (UNJ), dan S3 di UNJ.
Dalam
pengabdiannya di Uhamka ataupun Muhammadiyah serta Negara Indonesia almarhum
pernah menjabat sebagai Rektor Uhamka, Rektor UM Bandung, Bendahara Umum PP
Muhammadiyah, Bendahara Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ketua
Tim Pengembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah seindonesia, Ketua Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia,
Ketua Tapak Suci Putra Muhammadiyah DKI Jakarta, Penasehat TVMU, Badan Pembina
Harian Suara Muhammadiyah dan lain sebagainya telah sukses mengabdi dan
berkontribusi.
Bukan
hanya di lingkungan Muhammadiyah, almarhum Suyatno telah berhasil mengawal dan
memimpin sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia, Sekjen APTISI Pusat, Sekjen
Badan Koordinasi Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia (BKPTSI), Wakil Ketua
APTISI Pusat, Sekjen Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Pusat, Wakil Ketua Umum
Badan Koordinasi Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia (BKSPTIS), Wakil Ketua
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (LPTKSI) PTS se-Indonesia,
Penasehat Forum Komunikasi Alumni Perguruan Tinggi Islam Swasta Indonesia,
Dewan Pertimbangan Forum Rektor Indonesia, Ketua Dewan Pendidikan Jakarta
Selatan.
Emaridial
Ulza selaku Sekretaris Uhamka ketika dikonfirmasi menyebutkan “Innalillahi wainnaillaihi rojiun. Allahummaafirlahu
warhamhu wa’afihi wa’fuanhu, duka cita
mendalam atas kepergian Ayahanda Prof. Suyatno tokoh, guru dan panutan kami.
Tidak pernah kami lupakan betapa besar jasa beliau terhadap Uhamka, beliau kebangaan kami. keuletan, kegigihan dan
semangat beliau dalam membesarkan Uhamka menjadi semangat kami yang muda-muda
untuk bekerja lebih baik lagi “. ujarnya.
Lebih lanjut Ulza menambahkan “ketika saya menjadi Sekretaris
Rektor mendampingi beliau, saya merasakan betul Prof. Suyatno bekerja untuk
memastikan institusi ini berjalan dengan baik, bahkan jika memang harus
kekampus dimalam hari misalnya ada
disposisi dan kebijakan cepat harus diambil dan harus diselesaikan, maka jam berapapun dan kapanpun beliau selalu
datang kekampus,” tuturnya.
Insya Allah beliau Husnul Khatimah, Prof. Suyatno orang baik,
segala kebaikan beliau menjadi amal dan kunci surga, segala kesalahan beliau
terhapus karena kebaikan beliau yang sampai saat ini masih kita rasakan.