Karya Ainaya Putri Fatihah
Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka
Pendidikan
adalah proses pembelajaran atau sekumpulan
manusia yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran,
pelatihan, dan penelitian. Sejak
zaman dahulu, pendidikan adalah sarana perjuangan, dan untuk mendapatkan
pendidikan itu sendiri merupakan perjuangan. Saat ini
pun generasi muda masih harus berjuang untuk mendapatkan pendidikan.
Contohnya anak-anak yang di
desa dengan infrastruktur yang belum memadai. Mereka harus melewati sungai
terlebih dahulu supaya bisa sampai ke sekolah untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan. Tentunya itu sangat berbahaya jika arus sungai sedang naik. Tetapi
dengan tekad dan niat yang kuat, tidak ada alasan bagi mereka untuk bisa sampai
ke sekolah. Tentunya
untuk menjadi manusia yang lebih baik, paling tidak lebih baik dari
orangtuanya, yang pada akhirnya dapat meningkatkan harkat, martabat dan
kesejahteraan hidupnya.
Ketika
pandemi COVID-19 muncul, mereka harus lebih berjuang lagi untuk mengejar pelajaran
yang tertinggal. Metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring kurang
efektif bagi wilayah yang tertinggal khususnya di desa. Karena tidak merata nya
akses internet, mahalnya pembelian kuota, dan sebagian ada yang belum memiliki
hp. Itu menjadi kendala dalam proses pembelajaran daring bagi masyarakat di
desa.
Orang
tua harus mengawasi anak nya ketika pembelajaran dilaksanakan agar pembelajaran
dapat terlaksana dengan baik. Karena terkadang masih saja ada anak yang
berleha-leha ketika berada di rumah. Tetapi tidak semua orang tua bisa
mendampingi anaknya ketika belajar di rumah.
Kesuksesan pembelajaran daring pada masa COVID-19 tergantung pada kedisiplinan baik orang tua, murid, maupun pengajar. Karena pihak orangtua dan pengajar juga harus melakukan komunikasi yang efektif dalam bekerja sama membangun kedisiplinan anak belajar di rumah.