(Hana Nursyifa Fadhilah/ Mahasiswa Uhamka)
Serambiupdate.com Indonesia
saat ini masih dilanda wabah virus Covid-19. Hampir seluruh wilayah Indonesia
terkena dampaknya. Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular
Covid-19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang. Virus yang menyebabkan
Covid-19 terutama ditansmisikan melalui percikan air liur yang dihasilkan saat
orang batuk, bersin, atau menghembuskan nafas. Anda dapat tertular saat
menghirup udara yang mengandung virus jika Anda berada terlalu dekat dengan
orang yang sudah terinfeksi Covid-19.
Pandemi Covid-19 memberikan dampak
yang sangat besar, salah satunya terhadap pendidikan. Dengan adanya pandemi
Covid-19 pemerintah memberlakukan kebijakan pembelajaran secara daring (online)
atau study from home demi mengurangi rantai penyebaran Covid-19.
Penerapan pembelajaran daring ini
tentu menuntut kesiapan dari berbagai pihak, baik dari pihak sekolah, tenaga
pendidik, dan peserta didik. Pembelajaran daring ini dapat dilaksanakan dengan
menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System.
Misalnya dengan menggunakan aplikasi WhatsApp, Google Meet, Zoom, Schoology,
dan lain sebagainya.
Di tengah pandemi seperti sekarang
ini dalam menggunakan pembelajaran daring tentu memberikan dampak bagi kita
yang menjalankannya. Salah satu dampak positifnya adalah guru dan siswa dapat
mempelajari teknologi baru dengan menggunakan aplikasi belajar, pelaksanaan
pembelajaran juga menjadi lebih fleksibel sebab bisa dilakukan dimana saja.
Namun pembelajaran daring juga memiliki dampak negatif. Seperti jaringan
internet yang terkadang tidak lancar terutama daerah pelosok yang susah
jangkauan.
Pembelajaran daring ditengah pandemi
ini harus menuntut guru, siswa, dan seluruh pihak yang terlibat untuk bijaksana
dalam menyikapi hal ini agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.