Serambiupdate.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) untuk memperkuat literasi anak-anak terdampak. Kegiatan pendampingan psikososial ini berlangsung serentak pada 13–16 Desember 2025 di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, dengan program Literasi Ceria, Dongeng Gembira.
Program tersebut menghadirkan aktivitas membaca bersama,
mendongeng, permainan edukatif, serta pembagian 5.200 eksemplar buku bacaan
bermutu ke pengungsian dan sekolah terdampak. Pendekatan literasi ini dirancang
ramah anak untuk menciptakan suasana aman, menenangkan emosi, serta
mengembalikan rutinitas belajar yang stabil pascabencana.
Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menekankan, “Anak-anak
korban banjir butuh pendampingan agar motivasi belajar dan rasa aman terjaga.
Buku dan literasi membantu mereka beradaptasi serta pulih secara psikologis.”
Beliau turun langsung di Sumatra Utara, khususnya MTsN 1 Langkat dan MAN 1
Langkat, bersama tim Balai Bahasa, Duta Bahasa, dan komunitas literasi.
Di Sumatra Barat, Sekretaris Badan Bahasa Ganjar Harimansyah
memantau kegiatan di TK/TBM Delima dan SDN 17 Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman. “Kami hadir bersama pegiat literasi untuk berbagi buku cerita,
menumbuhkan kegemaran membaca, dan menjaga semangat belajar anak-anak,”
ujarnya. Sementara di Aceh, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Imam Budi
Utomo menggelar acara di SDN 1 Meurah Dua dan SD Muhammadiyah Meureudu, Pidie
Jaya.
Kolaborasi dengan Duta Bahasa dan komunitas literasi
memperkaya kegiatan ini sebagai bentuk dukungan psikososial. Murid SDN 17
Batang Anai, Dimas, menyambut gembira buku dan dongeng yang diterima, sambil
berharap sekolahnya segera pulih. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten
Langkat, Robert Hendra Ginting, menyampaikan apresiasi atas kehadiran
Kemendikdasmen yang membawa buku menarik dan penguatan literasi bagi anak
pengungsi.
Badan Bahasa berkomitmen melanjutkan program literasi
adaptif di situasi bencana, memastikan hak pendidikan dan penguatan karakter
anak tetap terpenuhi.
