
Program ini menyasar guru yang sudah lama mengajar namun
belum memiliki gelar S1. Suparto menekankan, tujuan utamanya bukan sekadar
memenuhi syarat administratif, melainkan meningkatkan kompetensi profesional,
pedagogik, sosial, dan personal guru sesuai perkembangan zaman.
Tahun 2025, Kemendikdasmen RI menargetkan 12.500 guru
mengikuti program afirmasi ini, terdiri dari 6.700 guru TK dan 5.755 guru SD.
Meski begitu, jumlah guru yang belum S1 masih besar, mencapai sekitar 233 ribu
orang dari jenjang PAUD hingga menengah.
Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Non-formal Kemendikdasmen
RI, Suparto, menjelaskan skripsi sering menjadi hambatan, sehingga perguruan
tinggi diberi keleluasaan menentukan bentuk tugas akhir yang sesuai. Melalui
program afirmasi, guru bisa mendapat pengakuan hingga 100 SKS dari total 144
SKS, sehingga cukup menyelesaikan 44 SKS dalam dua semester.
“Melalui program afirmasi ini, diharapkan dapat mempermudah
para guru PAUD untuk bisa cepat lulus dalam menjalani studinya dengan hanya
cukup menyelesaikan 44 SKS dalam 2 semester dari total 144 SKS. Selain itu,
para guru juga diberikan kemudahan untuk tugas akhirnya sehingga skripsi tidak
selalu menjadi penentu kelulusan,” ucap Suparto.