Serambiupdate.com Sejumlah sekolah dan kantor pemerintahan di Manila, ibu kota Filipina, serta di 34 provinsi lainnya, ditutup pada hari Jumat akibat meningkatnya intensitas Topan Co-May. Topan ini membawa angin kencang hingga 120 km/jam dan hembusan mencapai 150 km/jam, menurut laporan dari surat kabar lokal Inquirer.
Badan Meteorologi Filipina (PAGASA) menyatakan bahwa topan tersebut mulai berubah menjadi badai pada hari Kamis dan diprediksi akan bergerak menuju wilayah utara Luzon.
Akibat cuaca ekstrem yang disebabkan oleh kombinasi topan dan angin muson barat daya, Otoritas Penerbangan Sipil Filipina menginformasikan bahwa sekitar 70 penerbangan telah dibatalkan. Hujan deras masih mengguyur sejumlah wilayah di negara tersebut.
Menanggapi situasi ini, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengimbau masyarakat untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana dan mengambil langkah-langkah jangka panjang dalam penanggulangan. Ia menegaskan bahwa badai serupa kemungkinan besar akan terus terjadi di masa mendatang.
“Saat ini fokus kita adalah mitigasi. Kita perlu tahu apa yang harus dilakukan jika topan kembali datang—karena hal itu pasti akan terjadi,” ujar Marcos, dikutip dari ABS-CBN News.
DYL