Notification

×

Iklan

Iklan

Wicara Kearifan Lokal Jadi Modul Nusantara Mahasiswa Pertukaran

10 Oktober 2023 | Selasa, Oktober 10, 2023 WIB | Last Updated 2023-10-11T02:14:47Z

Serambiupdate.com Kegiatan kebhinekaan Modul Nusantarakali ini adalah “Gelar wicara kearifan lokal”  dengan metode “Kenali Asalku” Bersama Fita Mustafida. Kelas yang identic dengan jargonnya “Sat Set Wet Anti Ruwet” mengawali kegiatan dengan berdoa sesuai kepercayaan dan keyakinan masing-masing lalu membentuk kelompok yang terdiri dari lintas gender, etnis, dan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia.

 

Fita selaku pelaksana kegiatan Modul Nusantara menyampaikan hal ini dijalankan supaya antar mahasiwa bisa saling mengenal lebih jauh mengenai kearifan lokal dari berbagai wilayah di Nusantara sekaligus menambah pengetahuan mahasiwa dengan memupuk rasa cinta tanah air,

 

Mahasiswa sangat antuasias mengikuti kegiatan dengan mengenakan ragam atribut mulai dari selendang, baju tradisional, hingga hiasan yang kepala dari wilayah masing-masing sebagai simbolis.

 

Terdapat rangkaian kegiatan menyenangkan yang dilaksanakan mulai masing-masing mahasiswa mengenalkan pribadi mulai dari nama, asal daerah, dan mengenalkan kearifan lokal  dari daerahnya, seperti bahasa sampai tarian daerah di depan kelompok. Setelah sesi ini berakhir dilanjutkan dengan diskusi mengenai apa saja yang sudah dipaparkan lalu mencatat inti diskusi di selembar kertas yang diberikan.

 

Mahasiswa diajak menghitung seberapa banyak bahasa, tarian, makanan, serta lagu yang telah dikenal. Hasilnya diluar ekspetasi dan cukup mampu diapresiasi.


Mahasiswa diajak bermain games “Sunyi, Senyap, Tidak Tidur” untuk melatih daya ingat dan pengetahuan. Mereka diajak membentuk barisan panjang, kemudian bagian belakang akan membacakan kalimat yang akan didengar secara berbisik, hal itu berlanjut sampai barisan terdepan, kemudian ditulis pada kertas note yang tersedia. Kelompok memberikan clue kemudian teman kelompok terakhir menebak gambar yang dimaksud.


Kegiatan ini ditutup dengan menampilkan tarian sekaligus menyanyikan lagu “Gundul-Gundul Pancul” yang merupakan lagu tradisional dari Jawa Tengah yang diikuti seluruh mahasiswa pertukaran dibantu LO Afriska Nur Azizah. Diluar dugaan banyak mahasiswa Nusantara yang mengerti lagu ini, terlebih bisa ikut bernyanyi dengan tempo irama yang selaras.


Diharapkan Mahasiswa dapat mengenal lebih jauh lagi tentang Nusantara, bagaimana cara toleransi, mengetahui ragam adat, makanan, tarian, suku, bahasa dimana hal tersebut diketahui dan diceritakan langsung oleh sang sumber pelaku, sehingga lebih valid bukan hanya dari sumber berita atau buku.

 

(Shinta|/Dyl)

=