Kegiatan ini berasal
dari Highscope Model United Nations
(HSMUN) dengan tujuan mengembangkan
kemampuan, pola pikir siswa terhadap fungsi PBB pada isu-isu dunia.
Menurut Aldrich
Ignatius, selaku Sekretaris Jendral HSMUN 2023, guna aktivitas ini sebagai
pengembangan kognisi siswa terkait diplomasi, permasalahan dunia, serta mencari
solusi atas permasalahan dunia tersebut.
“Kesempatan ini harus
digunakan dengan maksimal, karenanya saya gencar memberitahukan ini kepada
peserta untuk berpartisipasi kegiatan debat dengan banyaknya pengalaman dan
wawasan baru di tempat yang tepat untuk mengeksplorasi tentang diplomasi dan
negosiasi,” tuturnya (24/10).
Kegiatan technical meeting yang dihadiri oleh
Sunu Mahardi Soemarno sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kenya dan peserta
lainnya, telah berlangsung sejak Rabu (18/10).
Agenda selanjutnya akan
dilaksanakan dengan upacara pembukaan dengan mengundang sejumlah undangan
penting seperti, CEO Center for
Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Diah Satyani
Saminarsih, dan juga Penasihat Gender dan Pemuda untuk Direktur Jendral
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tanggal 24-25 Oktober.
Tamu undangan lainnya
yang hadir, yaitu Dian Triansyah Djani, selaku mantan Utusan Tetap RepublikIndonesia untuk PBB di New York. Sebagai pemateri, ia menjelaskan bahwa
diplomasi dapat dipelajari dari berbagai aspek, dan sebagai diplomat, harus
bisa banyak hal.
“Dengan menjadi
diplomasi bilateral, hal yang perlu dibangun adalah hubungan antar sesama.
Menjadikan diri ini menjadi masyarakat lain, dari berbagai suku, agama, bahkan
bangsa lain,” ungkapnya.
(Sheva ZS/Dyl)