“Untuk
mendukung industri dalam menyediakan tenaga kerja yang kompeten, Kemenperin
menyelenggarakan pendidikan tinggi pada berbagai jenjang, mulai dari Diploma
hingga Magister Terapan, melalui program setara D1 yang di kontrakkan urusan
perindustrian," ujar Arus Gunawan selaku Kabid SDM Perindustrian Kemenperin. Industri. Badan
Pengembangan Pembangunan (BPSDMI)
Menurut
Arus, minimnya tenaga kerja pendidikan vokasi atau lulusan D1-D4 dapat
menimbulkan skills gap antara dunia pendidikan dan industri, dimana tenaga
kerja baru yang keterampilan kerjanya tidak sesuai dengan kebutuhan industri di
lapangan. Untuk itu, Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan industri
menyelenggarakan D1 Kesetaraan Pendidikan
yang dilaksanakan sebagai wujud nyata kerjasama antara pemerintah, lembaga
pendidikan dan dunia industri.
Direktur
Pusat Pembinaan Pendidikan Vokasi Industri BPSDMI Kementerian Perindustrian
Yuni Widayati mengatakan pada tahun 2021, Kementerian Perindustrian akan
memperbolehkan tidak kurang dari 981 siswa untuk mengikuti blok D1 yang
tersebar di 21 kabupaten/kota dari 11 sadar.
Dirinya
menyebutkan program tersebut secara berkala dimonitor dan dievaluasi baik dari
sisi input, proses maupun output agar program pelatihan setara D1 Kerjasama Industri
dapat berjalan dengan lancar.
“Pelatihan
setara D1 Kerjasama Industri dilakukan selama satu tahun dan lulusan langsung
diserap untuk bekerja di industri. Mahasiswa mengikuti kerja praktek lapangan
atau magang di akhir semester setiap semester selama tiga bulan, sehingga dari
satu tahun Restu berlanjut. Dalam proses pelaksanaannya, program pendidikan
setara D1 diselenggarakan oleh satuan pendidikan Kementerian
Perindustrian bekerja sama dengan industri dari berbagai daerah di Indonesia.
Unit
pendidikan Kementerian Perindustrian menyediakan tenaga pengajar dan fasilitas,
serta industri terkait akan menerima lulusan D1 sesuai perjanjian kerjasama,
sehingga lulusan dapat langsung bekerja. .
“Kami
berharap program ini merupakan upaya nyata Kementerian Perindustrian untuk
mengatasi permasalahan sumber daya manusia industri yaitu banyaknya
pengangguran, tingkat pendidikan angkatan kerja, dan jumlah pengangguran.
rendah dan produktivitas tenaga kerja masih rendah,” ujar Restu.
DYL_RPH