Serambiupdate.com - Di era perkembangan teknologi yang semakin pesat, transformasi digital diperlukan untuk mengatasi tantangan global. Terutama bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas kampus.
Transformasi digital ini merupakan sebuah disrupsi untuk meningkatkan bisnis dan pendidikan menjadi lebih cepat dan kuat.
Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, Dewan Pengarah Badan Riset Inovasi Nasional mengatakan, teknologi digital seperti kuliah daring dapat menekan biaya pengeluaran di perguruan tinggi. Namun jika tidak disesuaikan, kampus itu sendiri akan terdisrupsi dan ditinggalkan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Prof. Marsudi menyatakan perlu memahami apa saja permasalahan di kampus. Proses ini membantu perguruan tinggi dalam mengidentifikasi solusi digital yang dibutuhkan untuk bertransformasi ke digital.
“Misalnya, apakah masalah pandemi mengganggu seluruh proses pembelajaran dan perlu perbaikan sistem informasi akademik kampus? Tentu saja, jawabannya adalah tidak. Konversi digital membuat pengelolaan dan pelaporan kelas menjadi lebih murah dan mudah,” ujarnya.
Setelah permasalahan dipahami, transformasi bisa dilanjutkan dengan mengubah budaya dan pola pikir. Seluruh komponen kampus harus siap melakukan perubahan, menyederhanakan tugas yang ada, mengubah tradisi yang konvensional menjadi lebih maju dan kompeten, dan menjaga keamanan diri di ekosistem digital.
“Ketika beralih menuju digital, setiap SDM (Sumber Daya Manusia) di perguruan tinggi harus mengubah mindset yang ada. Harus transformasi budaya yang lebih maju dan kompeten agar dapat melakukan manajemen informasi lebih baik. Rektor, dosen, mahasiswa, semua harus mau berubah," tandasnya.
(ADP)