Notification

×

Iklan

Iklan

Doomscrolling Ancam Generasi Muda Dimasa Pandemi

10 Maret 2022 | Kamis, Maret 10, 2022 WIB | Last Updated 2022-03-10T02:05:00Z


Oleh : Restu Amalia

Mahasiswa FEB Uhamka


Karantina dimasa pandemi covid-19 tentunya membuat banyak orang merasa bosan dan jenuh, akibatnya mereka mencoba menghabiskan waktu dengan bermain gadget. Satu jam, dua jam, tiga jam, bahkan sampai lupa waktu karena terlalu nyaman berada di dunia media sosial. Scrolling di instagram, facebook, twitter, tiktok dan media sosial lain tanpa tujuan yang jelas sehingga terpapar informasi negatif yang banyak tersebar di media sosial. Perilaku ini disebut doomscrolling atau doomsurfing dan feenomena ini paling banyak terjadi di kalangan remaja. Doomscrolling meningkat dimasa pandemi karena gabut membuat kita terpaku pada medsos. 

Doomscrolling sangat berdampak pada kesehatan mental seseorang, terutama apabila terlalu banyak menerima informasi negatif dari medsos. Mulai dari berita bobroknya politik sampai isu krisis kesehatan, dan mereka akan merasa dunia kacau parah. Hal ini membuat kita merasa capek mental yang akhirnya menyebabkan stres, tertekan, merasa hopless, gangguan tidur dan emosi yang tidak stabil. Menurut ahli, fenomena ini memang naluri manusia, manusia cenderung menyukai berita negatif untuk memicu survival mode. Peneliti kesehatan dan teknologi Manoj Kumar Sharma menyatakan bahwa pada dasarnya doomscrolling habiskan waktu di layar handphone anda. Layar telah membuat anda menurut tanpa anda tahu apa yang anda cari dan anda nyaman melakukannya. 

Doomscrolling tentu bukanlah hal yang baik bagi kesehatan mental maupun fisik. Oleh karena itu, kebiasaan ini lebih baik dihilangkan. Jika terlalu sering melakukan doomscrolling, cobalah untuk membuka media sosial secukupnya saja dan prioritaskan pada kebutuhan informasi. Cobalah diskusikan isu yang didapat dengan orang lain seperti keluarga dan teman, jika tiak bisa bertemu langsung bisa gunakan chatting atau via telepon. Fokuskan pada diri sendiri dengan mengisi waktu luang untuk melakukan aktivitas offline yang positif dan menyenangkan. 

Membaca berita yang negatif, misalnya terkait pandemi covid-19 sebenarnya boleh-boleh saja. Jika dilakukan dengan bijak, membaca hal negatif justru bisa memotivasi diri untuk berperilaku lebih hati-hati dan menjadikan diri semakin teredukasi. Namun, tetap harus mengontrol diri jangan sampai aktivitas ini menjadi kebiasaan doomscrolling. Jika merasa sulit untuk berhenti mencari berita buruk akibat doomscrolling, terutama jika sudah mengalami masalah kesehatan atau keluhan tertentu, seperti susah tidur, gelisah, sering sakit kepala, atau kelelahan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau psikolog. 


=