Notification

×

Iklan

Iklan

Kebakaran Hutan

09 Desember 2021 | Kamis, Desember 09, 2021 WIB | Last Updated 2021-12-09T13:01:49Z


Muhammad Haidir

Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIKES Uhamka


Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia di tahun 2019 ini sepertinya tidak kunjung padam dan dampaknya makin meluas. Hingga begitu banyak bertebaran foto-foto viral tentang kondisi parahnya dampak kabut asap yang melanda dibeberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan.


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan di Indonesia dari Januari hingga awal September 2019 tercatat mencapai luas 328.724 hektare (Ha).


Dari tiga ratus ribu hektare lebih luas kebakaran hutan, 27 persennya adalah lahan gambut dan sisanya tanah mineral. Jika dibandingkan dengan lapangan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta luasnya 60 Ha, area karhutla itu sudah 4.100 kali lipat lebih besar.


Sedangkan Januari-Juli 2019 luas area kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tercatat 42.740 Ha. Itu setara dengan 530 kali luas lapngan Monas. Dalam 1 bulan ini, luas kebakaran makin hutan makin meningkat drastis sampai sekitar empat kali lipatnya, yakni menjadi 135 ribu hektare pada awal Agustus 2019 atau setara 1.687 kali luas lapangan Monas.


Kebakaran di Riau paling banyak terjadi di lahan gambut mencapai 40.553 Ha, dan tanah mineral 8.731 Hektare. Sedangkan di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) lahan yang paling luas terjadi kebakaran adalah di tanah mineral, luasnya mencapai 108.838 Ha.


Keberadaan hutan sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup manusia karena salah satu manfaat terpenting hutan adalah mengatur dan menstabilkan Iklim yang ada. Maka kita sebagai manusia harus menjaga dan melestarikan hutan agar tetap terjaga agar tidak terjadi kebakaran hutan dan kerusakan hutan.

=