Fuza Manis Segara
Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIKES Uhamka
Ibu rumah tangga atau wanita karir? Sebuah pilihan yang selalu menjadi dilema bagi seorang wanita. Memilih untuk tetap menjadi wanita karir sesuai dengan impian di masa muda dan pekerjaan sebelumnya? Ataukah menjadi seorang ibu rumah tangga yang tanpa batas waktu mengurus keluarga dengan penuh cinta.
Sebuah pilihan yang tidak mudah karena keduanya sama baiknya. Yang satu bisa menambah penghasilan keluarga, dan yang satunya bisa full time mengurus anak serta suami. Namun ironisnya, apapun pilihannya seringkali wanita merasa bersalah. Ibu rumah tangga merasa bersalah karena menyia-nyiakan bakat yang dia punya. Sedangkan wanita karir merasa bersalah karena meninggalkan anak-anaknya di rumah. Memang tidak mudah menjadi wanita, apalagi dengan sejuta pilihan dan konsekuensinya.
Kedua profesi ini memang tidak bisa dilakukan secara bersamaan. Namun nyatanya bisa dilakukan secara beriringan. Banyak bukti yang bisa dicontoh untuk kita yang masih bingung, takut dan ragu apakah nanti akan tetap menjadi wanita karir atau menjadi istri dan ibu rumah tangga. Semuanya menjadi sangat baik apabila dilandasi dengan kesadaran untuk saling mengerti. Bukan sekedar untuk memenuhi keinginan, kebutuhan terlebih gengsi yang tidak menguntungkan siapapun.
Ibu rumah tangga dan wanita karir adalah sebuah pilihan. Tidak ada yang salah asalkan semua dikerjakan dengan kesungguhan, tidak masalah asalkan keluarga tidak di terlantarkan. Karena Ibu yang cerdas adalah ibu yang tahu prioritas. Dia tahu mana yang lebih penting yang dibutuhkan oleh keluarganya. Ibu rumah tangga dan wanita karir adalah dua hal yang berbeda. Tap berbeda, bukan berarti yang satu benar dan yang lainnya salah. Kedua-duanya sama-sama pekerjaan yang sagat mulia. Karena wanita sejati tidak dinilai dari apa profesinya, tapi bagaimana dia bisa menjadi versi terbaik dari dirinya.
