Notification

×

Iklan

Iklan

Guru PAI Diminta untuk Dapat Membentengi Generasi Muda

20 November 2021 | Sabtu, November 20, 2021 WIB | Last Updated 2021-11-20T13:29:33Z


Serambiupdate.com
- Seminar Peningkatan Kapasitas Moderasi Beragama Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SMA/SMK digelar oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Santri Nusantara (P3SN) dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama RI di Hotel MG Setos, Semarang, Jawa Tengah (19/11).


Ketua P3SN Khaidar Tantowi mengatakan bahwa pintu masuk gerakan ekstrimisme melalui kaum milenial jenjang SMA dan SMK, hal ini berdasarkan survey yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2020 lalu. Menurutnya, sehingga penting membuat membentengi generasi muda, khususnya di lingkungan sekolah karakter moderasi beragama.


“Untuk itu, kegiatan moderasi beragama ditujukan kepada guru-guru PAI tingkat SMA/SMK, sehingga para guru dapat membentengi warga sekolahnya untuk tidak terpapar radikalisme, memperkokoh nilai kebangsaan, mengajak cinta tanah air, dan nasionalisme” ujar Khaidar.


Dari kegiatan tersebut, Khaidar juga berharap para guru dapat memberikan dampak nyata terhadap sikap moderasi beragama sehingga dapat menghasilkan dan membentuk peserta didik yang kuat akan sikap toleransi.


Imam Buchori selaku Kabid Pendidikan Islam Kantor Wilayah Kementrian Agama Povinsi Jawa Tengah saat membuka acara menyampaikan sebagai seorang guru maupun birokrat pemerintah sudah harus berkomitmen kepada nilai-nilai kebangsaan dengan menguatkan karakter moderasi beragama. 


“Nilai-nilai kebangsaannya harus dipastikan terlebih dahulu dulu, itu perlu diuji juga sebagai seorang guru maupun pemerintahan,” ujar Imam.


Imam juga menghimbau kepada guru-guru agar tidak tertarik dengan isu-isu khilafah yang sampai saat ini masih berkembang. Menurutnya, komitmennya kepada kebangsaan harus dipastikan terlebih dahulu, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Karena itu bagian dari pondasi yang harus dibangun kokoh oleh guru maupun yang lainnya.


Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH. Ubaidillah Shodaqoh atau yang akrab disapa Gus Ubed menyampaikan salah satu cara mendoktrin seseorang yang biasa dilakukan oleh mereka agar mau menyakini tindakan ekstrimisme sebuah kebenaran dalam agama adalah dengan cara mendalilkan ayat yang sama tetapi terus berulang-ulang sehingga dengan sendirinya akan menyakini tindakan tersebut. 


“Orang yang semangat belajar agama, ingin mendalami agama sebagai pendoman hidupnya, itu bagus, tapi sangat berbahaya jika bertemu dengan guru yang mengajarkan gerakan radikal ,” tutur Gus Ubed.


Untuk itu, menurut Gus Ubed, meminta kepada guru-guru PAI yang tersebar di lembaga pendidikan agar mampu mempelajari agama dengan baik sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang toleran.


(ADP)

=