Notification

×

Iklan

Iklan

PLP 1 Mahasiswa Uhamka di SDIT Al Hikmah Islamic School yang Melahirkan Generasi Rabbani

04 Oktober 2021 | Senin, Oktober 04, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-04T07:53:55Z


Serambiupdate.com Mahasiswa FKIP Uhamka mengadakan PLP 1 yang dibimbing oleh salah satu Dosen Pembimbing yaitu Drs Aslam MPd. bersama dengan enam mahasiswanya yaitu Sarania, Zakiyah Choirunnisa, Tasya Salsabila Mujahidah, Siwi Prihatin Utami, Desthiya Ramadhani dan Yofie Nur Faaiqah di SDIT Al Hikmah Islamic School Jumat (24/09).

 

Adapun maksud dari kegiatan ini ialah guna untuk meningkatkan sosialisasi dan juga pengenalan ruang lingkup sekolah yang di dalamnya memuat tentang karakteristik murid, guru, maupun sekolah itu sendiri dengan melalui beberapa bentuk kegiatan yaitu, pengamatan langsung terhadap kultur sekolah, struktur organisasi, tata kelola, kegiatan-kegiatan ceremonial-formal dan kegiatan-kegiatan rutinnya, mencari informasi mengenai kedisiplinan, serta mengamati praktik-praktik pembiasaan positif.

 

SDIT Al Hikmah Islamic School yang berlokasi di Jl. Menpor No. 05 Areman RT. 2 RW. 7, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok dengan jumlah siswa 643 orang, jumlah guru 47 orang, jumlah tata usaha 3 orang dan jumlah karyawan 8 orang.  , kepala sekolah bernama Evi Handayanih, S.Pd. SDIT AL HIKMAH ISLAMIC SCHOOL mempunyai

 

Sarania, Zakiyah Choirunnisa selaku ketua PLP 1 mengungkapkan, “Kami memilih SDIT Al Hikmah Islamic School  karena sekolah ini sangat baik dalam kultur dan pembiasaan nya seperti membangun dan melahirkan generasi Rabbani yaitu generasi yang memiliki pengetahuan Al-Qur’an dan Sunnah lalu menerapkan dan mengajarkan nya dalam kehidupan sehari-hari. Dimana kalau menerapkan siswa tersebut yang menjalankannya, dan mengajarkan adalah jika siswa yang lupa maka diingatkan dan diberi contoh atau yang disebut dengan tutor sebaya.”

 

Hal tersebut sesuai dengan penuturan Kepala SDIT Al Hikmah Islamic School Evi Handayanih SPd mengatakan,  “Kultur sekolah kita ada 2, sebelum kita mendidik anak kita dahululah yang harus dibimbing, dari Yayasan untuk guru setiap 1 bulan sekali itu ada pengajian yang dipimpin oleh guru besar kami, kemudian setiap 1 bulan sekali juga ada konsultan pendidik yang mengajarkan bagaimana kita menjadi guru yang baik karena guru seorang guru itu digugu dan ditiru serta untuk guru diadakan pelatihan-pelatihan oleh Dinas Pendidikan yang mana Dinas Pendidikan kota Depok juga dilibatkan dalam kultur sekolah. Untuk anak-anak kultur yang kita bangun adalah menerapkan 5S dimana setiap setiap siswa yang datang harus ucap salam dan salim meskipun dimasa pandemi ini terbatas, diawali solat dhuha karena anak itu perlu di isi batin dan rohaninya agar ketika anak melenceng dikit itu kita mintanya kepada Allah SWT agar dibukakan hatinya, setelah melakukan solat dhuha kita ada yang namanya tahfidz bersanad yang mengikuti ustadz Fahrurrozi Lombok agar membangun generasi Rabbani yang tidak lupa dengan Al-Qur’an dan Hadits, melalukan solat hajat yakni memperkenalkan selain solat wajib ada solat sunah tahajud dan witir yang memang pada saat offline sering di adakan mabit dan ketika online hanya dipantau.”

 

Tidak hanya itu hal tersebut dibenarkan oleh walimurid SDIT Al Hikmah Islamic School yang mempunyai testimoni anaknya juga ada yang berbeda sekolah, kemudian memberikan laporan kepada kepala sekolah mengatakan, “Kemarin dari SDIT AL HIKMAH itu bu lebih gampang dibilanginnya dan diaturnya serta unggul dalam keagamaannya.

 

Laporan walimurid itu ditanggapi oleh Ibu Evi Handayanih, S.Pd selaku kepala sekolah berkata “Karena memang kita itu bu membangun akhlak mereka dari hati sehingga melahirkan generasi Rabbani.”   Untuk kegiatan tahfidz bersanad itu anak ditargetkan kelulusan mempunyai hafalan Al-Qur’an 2 juz-3 juz hal itu dibenarkan dalam website al hikmah yang berisikan alasan orangtua wajib sekolahkan anak di SDIT Al Hikmah Islamic School.

 

Selama proses pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19 terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi seperti kendala sinyal dan guru tidak full melihat karakteristik anak sehingga kultur sekolah sedikit terhambat.

=