Serambiupdate.com Dosen Uhamka adakan pelatihan Spray Obat Anti Nyamuk dari Bahan Alami yang melibatkan tiga orang yaitu Dra Fitriani MSi, Wahyu Hidayati SSi MSi dan Fitri Yuniarti SSi MSi dari FFS pada (08/08). Kedua dosen tersebut memiliki latar belakang keilmuan ilmu Kimia dan Biologi bertujuan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi serangan nyamuk secara alami.
Fitri Yuniarti menyatakan, “... untuk mengatasi serangan nyamuk secara alami yang lebih aman untuk kesehatan tubuh manusia. Ada beberapa jenis tanaman yang dapat diperoleh dengan mudah dan harga yang murah. Tanaman tersebut memiliki aroma yang sangat wangi namun tidak disukai oleh nyamuk. Ada beberapa tanaman yang tidak disukai nyamuk antara lain: Serai, lemon, kulit kayu manis, daun kemangi, lavender, cengkeh, bawang putih dan lain-lain.”
“Keberadaan Nyamuk di rumah atau di lingkungan sekitar sangat mengganggu manusia, apalagi di malam hari dapat mengganggu nyenyaknya orang tidur. Untuk menghindari dari gigitan nyamuk, umumnya orang menggunakan obat nyamuk yang dijual di pasaran. Akan tetapi obat tersebut terbuat dari bahan kimia sisntetik dimana bahannya merupakan golongan pestisida yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Penggunaan bahan kimia pestisida secara terus menerus dalam jangka panjang sangat berbahaya dapat menyebabkan gangguan sistem saraf manusia,” tambah Fitriani selaku ketua.
Pelatihan yang diikuti oleh ibu-ibu pengajian dan siswa SMA di Serpong diikuti dengan antusias.
Pelatihan pembuatan anti nyamuk ini menggunakan tumbuhan Serai, kulit jeruk, cengkeh, air dan minyak zaitun. Langkah yang dipaparkan oleh narasumber sangat lengkap.
“Siapkan Serai segar, lalu di cuci bersih dipotong tipis-tipis, ambil jeruk lemon yang digunakan hanya kulitnya saja dan cengkeh. Semua bahan ini direbus sampai airnya menyusut dan menghasilkan aroma wangi. Setelah itu dinginkan dan saring. Kemudian ambil airnya masukkan. kedalam botol spray sampai setengahnya dan ditambah kan dengan minyak zaitun. Setelah itu siap digunakan untuk disemprotkan ke bagian kulit kaki atau tangan.” tutur Wahyu Hidayati.