Serambiupdate.com Pandemi Covid-19 telah mengalihkan konsumen membeli kebutuhan hidup secara digital. Untuk itu, diperlukan model kewirausahaan yang bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Dalam rangka menyikapi kondisi tersebut tim Pengabdian Masyarakat (PKM) Dosen FAI Uhamka bersama LPPM mengadakan pelatihan tentang Peningkatan Branding dan Marketing secara Digital bagi UMKM di Masa Pandemi.
Pelatihan ini diketuai oleh Mitra Sami Gultom, MEI beranggotakan Rahmad Dahlan MSi yang diikuti oleh reseller dari UMKM Rumah Mainan Kayu Bogor sebanyak 150 orang. Acara dilaksanakan melalui aplikasi zoom dan Whatsaap Grup selama bulan Agustus dalam 5 sesi pertemuan.
Pada pertemuan pertama membahas mengenai Tips Membangun Bisnis di Masa Pandemi, yang fokus membahas tentang peluang dan tantangan bisnis di masa pandemi.
Pada pertemuan kedua membahas tentang Covert Selling yaitu, teknik jualan online tanpa merasa dijuali dengan kata lain teknik jualan terselubung.
Pertemuan ketiga membahas tentang Personal Branding dan Mindset Bisnis Di masa pandemi. Hal tersebut dianggap penting dibahas karena strategi personal branding merupakan bagian dari rencana strategis jangka panjang dalam bisnis.
Mitra Sami Gultom menuturkan, "Kita boleh jalan tapi terarah targetkan. ntuk itu, selalu lakukan perencanaan dalam bisnis, Bikin Plan Bisnis. Perlakukan bisnis kita besar walaupun masih kecil. Lalu, temukan Big Why kita. Apa alasan utama kita harus berbisnis."
Pertemuan selanjutnya para mitra diajak untuk mempelajari dan praktik langsung tentang strategi membuat iklan menarik lewat desin foto produk.
Pertemuan terakhir membahas tentang bagaimana para reseller melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terutama target pasar mainana kayu, seperti TK, PAUD dan Taman Bermain. Semua hal diatas hal ini dilakaukan agar kreatifitas para reseller mainan kayu meningkat dan mampu mebuat produknya lebih menarik sehingga dipilih dan dibeli oleh costumer yang berimplikasi meningkatkatnya pendapatan para reseller terutama di masa pandemi.
Pelatihan tersebut diikuti dengan antusian dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang menarik. Diantaranya pertanyaan dari Diah yang menanyakan, (1) Bagaimana mensiasati bisnis fashion yang sangat menurun drastis omset & peminatnya di masa pandemi ini padahal sudah diberikan diskon yang cukup menarik?
