Notification

×

Iklan

Iklan

Guru dan Orang Tua Siswa dituntut Melek Teknologi Di tengah Pandemi

12 Agustus 2021 | Kamis, Agustus 12, 2021 WIB | Last Updated 2021-08-12T05:17:17Z


Serambiupdate.com
Sebagai upaya dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk pencegahan penularan Covid-19, sekolah diminta untuk mengubah sistem pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh yang dilakukan di rumah masing-masing.

 

Guru dan Orang tua siswa dituntut untuk paham teknologi dan kreatif dalam mendampingi siswa dan anak-anaknya dalam belajar. lalu apakah sudah cukup pembekalan yang didapat oleh guru dan orang tua siswa untuk mendampingi siswa dan anak-anaknya dalam pembelajaran daring ini?

 

Virus corona yang muncul sejak awal tahun 2020 membuat perubahan drastis dibidang pendidikan. Guna mencegah penularan corona virus 2019 (Covid-19), kebijakan pendidikan banyak yang dilahirkan.

 

Berdasarkan Kemendikbud No 3692/MPK.A/HK/2020 terkait pembelajaran mandiri, para pendidik diharapkan menghadirkan proses pembelajaran menyenangkan bagi siswa.Kegiatan belajar mandiri akibat adanya pandemi Covid-19 memiliki banyak tantangan yang jauh berbeda dengan kegiatan belajar mengajar konvensional yang sering dilaksanakan.

 

 

Perbandingan yang sangat mendasar pasti terlihat dari siswa yang tidak dapat melaksanakan interaksi langsung dengan guru. Proses komunikasi antar peserta didik dengan pendidik menjadi terbatas. hal ini juga dirasakan oleh orang tua siswa yang mendampingi anaknya selama proses pembelajaran.

 

 

Mencoba mencari solusi dari masalah ini, Universitas Pendidikan Indonesia mengadakan sebuah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk membantu menguraikan masalah pendidikan ditengah masyarakat. Program KKN yang dijalankan adalah Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi Dalam Implementasi MBKM Pada Masa Pandemi Covid-19.

 

 

Salah satu penempatan KKN ini ialah KKN di SD Islam Baitul Hikmah Bandung. Media pembelajaran yang digunakan di SD Islam Baitul Hikmah ini beragam, tapi ada satu media yang masih sangat awam dipakai oleh guru-guru disana, yaitu Google Classroom.

 

Untuk jenjang kelas 2 masih terpaku kepada media Whatsapp, dimana masing-masing orang tua mengirimkan tugasnya melalui pesan kepada gurunya. Jika ditinjau hal itu kurang efektif dengan melihat masih banyak media yang bisa mempermudah proses pembelajaran.

 

Keinginan guru yang sangat besar dalam berinovasi dan ingin mengikuti teknologi yang ada dengan menggunakan google classroom, terhambat oleh banyaknya oran

 

 

g tua yang sulit untuk memahami keadaan sekarang dan lebih mengandalkan pandemi ini berakhir. “lebih enak pakai whatsapp, guru list tugas-tugas siswa, jadi kita tinggal kirim, terus kalo bisa tugas jangan banyak-banyak” ujar salah satu orang tua siswa.

 

Melihat kondisi seperti inilah, mahasiswi KKN UPI membantu memberikan edukasi terhadap orang tua siswa terkait Google Classroom dan juga membimbing orang tua serta guru dalam mempelajari media belajar online Google Classroom selama 14 hari. Hasil dari edukasi tersebut adalah Google Classroom sebagai alat peningkatan kemampuan teknologi di era pandemi ini menjadi terobosan dan solusi bagi guru dan orang tua siswa.

 

 

Selama 14 hari hasil menunjukkan bahwa 74,68% menyatakan sangat terbantu dengan adanya Google Kelas ini. Kemudian ada 81,32% yang menyatakan bahwa fitur-fitur di Google Classroom sangat mudah dipahami dan Google Classroom efektif dan fleksibel saat digunakan.

=