Serambiupdate.com Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 merupakan rangkaian dari distrupsi. Dunia pendidikan juga telah mengalami distrupsi. Oleh karena itu, Jokowi meminta agar para lembaga pendidikan memperkuat edutech.
"Lembaga pendidikan tinggi
mau tidak mau harus memperkuat posisinya sebagai edutech institution. Teknologi
paling dasar adalah pembelajaran memanfaatkan teknologi digital, digital
learning bukan hanya digunakan untuk memfasilitasi pengajaran oleh dosen internal
kampus kepada mahasiswa," tutur Jokowi saat memberikan arahan dalam acara
Forum Rektor Indonesia 2011 melalui siaran vitrual, Selasa (27/7).
Jokowi pun mengingatkan hal yang
terpenting saat ini adalah memfasilitasi mahasiswa untuk belajar kepada siapun dan
tentang apapun. Pembelajaran dari para praktisi termasuk pelaku industri pun
sangat penting untuk difasilitasi.
Jokowi menyampaikan, "Kurikulum
harus memberikan bobot SKS yang jauh lebih besar bagi mahasiswa untuk belajar
dari praktisi dan industri. eksposur mahasiswa dan dosen kepada industri
teknologi masa depan harus ditingkatkan,"
Pengajar dan mentor dari pelaku
industri magang mahasiswa ke dunia industri dan bahkan industri sebagai tenant
di dalam kampus harus ditambah. Termasuk kata dia organisasi praktisi lainnya juga
harus diajak berkolaborasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta
tersebut juga meminta kepada para rektor bahwa lembaga pendidikan tinggi harus
bekerja untuk kemanusiaan dan kemajuan bangsa. Lalu memecahkan masalah-masalah
sosial dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta dengan inovasi secara
berkelanjutan.
Perspektif kewirausahaan, menurut
Jokowi, juga sangat penting agar perguruan tinggi bisa melakukan upaya secara
berkelanjutan. Selain memperkokoh karakter kebangsaan berdasarkan Pancasila,
kata Jokowi para mahasiswa harus dididik dalam ekosistem tersebut.
"Ekosistem yang mendorong
sosioteknoenopreneur, memecahkan masalah sosial dengan memanfaatkan teknologi
secara inovatif dan berkewirausahaan," ungkapnya.
Dia pun meminta agar mahasiswa diberikan fasilitas. Sehingga mahasiswa bisa bersaing di pasar kerja. "Harus mampu menjadi industriawan yang menciptakan lapangan kerja, mampu meningkatkan status sosialnya membuat dirinya naik kelas dan menjadikan UMKM Indonesia juga naik kelas bersama-sama. Itulah semangat sosioteknoenopreneur yang tadi saya katakan," pungkasnya.