Notification

×

Iklan

Iklan

Membangun Peradaban Melalui Pendidikan Islam yang Berkemajuan

05 Juni 2021 | Sabtu, Juni 05, 2021 WIB | Last Updated 2021-06-05T08:19:49Z

 


Karya Afifah Farah Azzahra

(Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UHAMKA)


Apa kabar pendidikan di Indonesia? Bagaimana caranya agar transfer pendidikan dapat diterima? Mengapa mengusung Islam yang berkemajuan? Kiranya, mungkin itu menjadi selayang pandang seputar pendidikan. Benar, kan?

 

Berbicara soal pendidikan, manusia tak akan lepas menggali ilmu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sekecil apa pun hal tersebut akan dapat diketahui melalui ilmu. Hal tersebut menjadi realitas bahwa pendidikan sangat lekat dalam diri manusia. Meskipun setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, dalam kehidupan sehari-hari kabar pendidikan tak akan habis untuk dibahas guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

 

Problematik pendidikan menjadi hal yang paling fundamental dan hak seluruh anak Indonesia. Namun, status sosial di dalam masyarakat sangat beragam, sama halnya dengan pendidikan. Tak semuanya berada di taraf yang sama. Meskipun begitu, sudah seharusnya seluruh anak di Indonesia mendapatkan pendidikan secara merata.

 

Kiranya, seluruh elemen dalam kehidupan memengaruhi pola hidup masyarakat. Tiap anak di Indonesia memiliki karakter yang berbeda. Segala upaya perlu dilakukan oleh pendidik agar transfer pendidikan dapat diterima peserta didik. Pengunaan metode, media, dan sumber belajar hingga program perbaikan dan pengayaan demi menyiapkan pendidikan yang berkualitas. Namun, perlu adanya penambahan bumbu, implikasi antara pendidik dan peserta didik perlu menyatu untuk melihat inovasi dan kreasi anak sebagai bentuk mencerdaskan dan menyejahterakan bangsa. Dengan mengusung “Islam Berkemajuan”, hal ini menegaskan bahwa pendidikan merupakan jati diri bangsa sebagai gerakan pencerahan untuk Indonesia.

 

Maka dari itu, sejalan dengan ungkapan Buya HAMKA, “Biarpun seribu kapal tenggalam di lautan. Namun, cita-cita manusia tidak pernah padam”. Begitulah pemikiran yang benar untuk anak Indonesia, pendidikan bisa ditemukan di mana saja, dipelajari oleh siapa saja, dan dicari kapan saja. Dengan begitu, eksistensinya dibutuhkan untuk membangun peradaban, memajukan kebudayaan, dan memerdekan kehidupan bangsa bagi generasi penerus Indonesia.

 

Begitu pula dengan ungkapan Nelson Mandela, “Education is the most powerful weapon which you can use to change the world”. Indonesia butuh mencetak generasi emas yang berpendidikan sebagai penerus bangsa. Dengan pendidikan dapat mengubah dunia, maka dapat pula mengubah Indonesia. Kenyataannya, Indonesia butuh generasi bangsa untuk membangun peradaban melalui pendidikan. Kalau bukan anak Indonesia, siapa yang memajukan pendidikan di Indonesia?

=