Notification

×

Iklan

Iklan

Angin Segar Untuk Mahasiswa

05 Juni 2021 | Sabtu, Juni 05, 2021 WIB | Last Updated 2021-06-05T08:19:38Z


Karya Ilham Jamaludin

(Mahasiswa D3 Perpajakan FEB UHAMKA)

Dalam rangka menghadapi persaingan global yang semakin kuat, pemerintah terus berupaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Sasaran utama pemerintah dalam upaya ini adalah mahasiswa. Mahasiswa merupakan aset paling potensial yang harus terus dikembangkan. Daya pikir, kreativitas dan pergerakannya mampu membawa perubahan baru untuk Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan sebuah program baru yang bernama Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).


Salah satu ketentuan dalam program ini adalah mahasiswa berhak mengambil tiga semester untuk kuliah di luar program studinya. Dari tiga semester tersebut, dua semester dapat dilakukan di luar kampus. Ketentuan ini membawa angin segar untuk mahasiswa agar dapat belajar lebih bebas sesuai dengan minat dan bakatnya. Perlu disadari bahwa hampir tidak ada satu program studi pun yang hanya menuntut satu keterampilan. Mahasiswa harus memiliki minimal dua keterampilan agar ketika sudah lulus nanti mereka dapat dengan mudah menerapkan apa yang sudah dipelajari ketika kuliah.


Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan wujud dari kemerdekaan mahasiswa. Dalam penerapannya, hak belajar dua semester di luar kampus ini dapat dikonversi ke dalam Satuan Kredit Semester (SKS) sehingga mereka akan lebih fokus kepada apa yang akan dilakukannya. Setidaknya ada tiga kegiatan yang dapat dilakukan mahasiswa ketika hendak mengambil hak belajar ini.


Pertama, mahasiswa dapat mengikuti magang di suatu perusahaan. Sebelum ada kebijakan ini, rata-rata durasi magang mahasiswa adalah 2-3 bulan. Jika dibandingkan dengan durasi belajar di dalam kelas, maka perbandingannya sangat jauh. Mahasiswa lebih banyak belajar teori daripada praktek, padahal tujuan kuliah dari sebagian besar mahasiswa adalah agar nantinya dapat memperoleh pekerjaan yang baik. Terlebih dalam kenyataannya masih banyak mahasiswa yang sudah bekerja tapi tidak selaras dengan program studinya. Pada dasarnya, hal ini memang bukan kesalahan karena bekerja adalah hak dan kebebasan setiap orang. Namun, ini dapat menjadi salah satu indikator bahwa mahasiswa tersebut tidak berhasil dalam perkuliahannya. Melalui program ini, mahasiswa bisa mengikuti magang sampai dua semester, baik dilakukan secara berturut-turut maupun berselang. Dengan demikian, mahasiswa akan mendapatkan ilmu dan pengalaman yang jauh lebih banyak.


Kedua, mahasiswa dapat mengajar di sekolah yang tertinggal. Sesuai dengan yang tercantum dalam konstitusi Indonesia bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara. Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk menciptakan sistem pendidikan yang merata dan berkualitas. Pasalnya, masih banyak sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pendidik. Bahkan, masih banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah karena kekurangan biaya dan kesulitan menjangkau akses jalan. Pantas saja jika masih banyak masyarakat yang buta huruf dan ketinggalan zaman. Kegiatan ini menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk ikut berupaya menciptakan sistem pendidikan yang baik dan menciptakan sumber daya manusia yang unggul sebagai bukti kepedulian insan intelektual terhadap bibitbibit unggul yang ada di pedalaman.


Ketiga, mahasiswa dapat membuat sebuah proyek di desa. Mahasiswa yang lahir dan tumbuh di kota besar pasti tidak banyak tahu tentang suka duka hidup di desa. Jika hanya melihat kota-kota besar di Indonesia nampaknya negara ini sudah pantas disebut negara maju. Namun, perlu diperhatikan juga bahwa Indonesia masih memiliki daerah-daerah terpencil dan tertinggal. Banyak desa yang kesulitan mendapatkan sumber air bersih, mengakses pusat perekonomian, merasakan aliran listrik dan internet, dan tidak bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan baik. Kondisi seperti ini seharusnya bisa memberi sentuhan kepada mahasiswa untuk memberi sedikit kontribusi terbaiknya karena sejatinya mahasiswa tidak hanya dituntut untuk memiliki kecerdasan intelektual, tapi juga harus memiliki rasa empati dan jiwa sosial yang tinggi.


Mahasiswa adalah harapan bangsa. Mahasiswa harus memiliki multi kecerdasan: intelektual, spiritual, emosional, finansial, dan sosial. Program Merdeka Belajar-Kampus merdeka harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Banyak dampak positif yang akan diperoleh ketika mahasiswa dapat ikut berkontribusi dalam upaya pemerintah ini. Setidaknya Indonesia tidak akan melihat lagi masyarakat yang buta huruf, desa yang tertinggal, dan lulusan sarjana yang sulit mendapatkan atau menciptakan pekerjaan. Pada akhirnya, visi Indonesia Maju akan segera terwujud

=