Notification

×

Iklan

Iklan

Bahasa inggris di jadikan bahasa ibu, tepat nggak ya?

12 Juni 2021 | Sabtu, Juni 12, 2021 WIB | Last Updated 2021-06-14T06:59:02Z


Karya Rara Jingga Bunga Aryatie

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka

Apakah bahasa inggris adalah bahasa yang pertama kali anda gunakan dengan ibumu? Tepat nggak sih sebenarnya untuk di lakukan? Sepertinya kemampuan bahasa inggris memang jadi dambaan semua orang. Jadi jangan heran jika orang tua melakukan berbagai cara agar anak mereka fasih dalam berbahasa inggris. Menjadikan bahasa inggris sebagai bahasa ibu atau mother tongue, artinya bahasa inggris akan jadi bahasa pertama yang akan di gunakan saat berkomunikasi dengan anak. Harapannya supaya bisa mendorong anak lebih cepat dan mudah dalam menguasai bahasa inggris.


Semua yang dipelajari sejak kecil memang lebih mudah untuk terserap di ingatan daripada menunggu di pelajari ketika sudah dewasa. Konsep ini berlaku juga dalam mengenalkan bahasa inggris pada anak sedari ia bayi, dengan seringnya ia mendengar dan mengucap bahasa inggris maka ia akan terbiasa dengan bahasa tersebut. Sehingga tidak perlu heran bila nanti ia mahir dalam berbahasa inggris.


Jika bahasa inggris merupakan bahasa pertama yang akan anda pakai saat berkomunikasi dengan anak, impilikasinya anak akan mempelajari bahasa tersebut dengan natural. Apalagi dengan kecepatan menyerap informasi anak akan jadi faktor pendukung untuk menguasai bahasa tanpa terkendala. Pertama ia akan belajar secara pasif dengan mendengar orang tua bebicara dengan bahasa inggis sehari-hari, selanjutnya ia akan secara aktif menanggapi dan menggunakan bahasa inggris untuk berkomunikasi. Semakin anak dikenalkan dengan bahasa inggris maka ia akan memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan teman-teman sebaya nya yang tidak mengalami hal serupa.


Namun menerapkan bahasa inggris sebagai bahasa ibu ada nilai minus nya. Terutama jika anak tinggal di lingkungan dengan berbahasa yang berbeda. Misalnya bila hanya bahasa inggris yang di kuasai anak sementara lingkungan sekitarnya berbahasa indonesia atau berbahasa daerah, ia akan mengalami kesulitan di lingkungan tersebut. Akibatnya ia bisa saja kehilangan kesempatan belajar hal-hal lain yang berasal dari sekitarnya. Cara menyiasatinya dengan cara mengajarkan anak lebih dari satu bahasa atau bilingualisme. Meskipun ada asumsi yang bilang kalau ini akan mengakibatkan keterlambatan bicara namun hal itu tidak terbukti. Malah bilingualisme membuat fungsi kongnitif anak meningkat.

=