Notification

×

Iklan

Iklan

Keresahan Pembelajaran Online Saat Pandemi

15 April 2021 | Kamis, April 15, 2021 WIB | Last Updated 2021-04-22T01:01:22Z


(Shakira Azzahra Fatika / Mahasiswa FEB Uhamka)

Serambiupdate.com Pandemi Covid-19 mengakibatkan beberapa sektor yang ada di Indonesia mengalami kelumpuhan, salah satunya pada sektor pendidikan. Meskipun pandemi ini membuat sekolah tatap muka harus diberhentikan sementara, namun pemerintah tetap melaksanakan sekolah online/daring. UU No. 23 Tahun 2014 menyebutkan, pemerintah daerah wajib melaksanakan pendidikan. Di tingkat kabupaten/kota untuk pendidikan dasar (sd-SMP), dan di tingkat provinsi untuk pendidikan menengah (SMA-SMK), sementara pendidikan tinggi ada di Kemendikbud. Guru dan siswa dituntut untuk cepat beradaptasi terkait perubahan sistem pembelajaran. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pihak guru maupun siswa.

 

Guru harus bisa mengatur proses pembelajaran secara online. Dengan bantuan media pembelajaran jarak jauh, dari penggunaan media sosial hingga platform learning yang ada. Masalah muncul ketika ada sebagian daerah yang tidak mencapai akses internet yang memadai sehingga mempersulit jalannya pembelajaran online. Peran guru disaat seperti ini bukan hanya membuat pembelajaran online dapat berjalan dengan lancar, tetapi juga dapat mengayomi siswa yang berada di luar kemampuannya untuk mengikuti pembelajaran daring/online. Pembelajaran online membuat kegiatan pada saat pembelajaran sulit terpantau, sehingga guru tidak bisa mengukur perkembangan siswa.

 

Siswa diharapkan dapat menyesuaikan dengan pembelajaran daring yang telah disiapkan oleh guru. Keluhan siswa kebanyakan mengacu pada tugas yang diberikan oleh guru. Ketika sekolah tatap muka di laksanakan biasanya akan menghabiskan waktu 6-8 jam, akan tetapi dalam pembelajaran online ini banyak guru yang memberikan tugas diluar jam sekolah. Selain itu, terkait fasilitas yang dimiliki tiap siswa pasti juga berbeda. Sehingga mau tidak mau wali murid dituntut untuk mempunyai fasilitas pembelajaran online seperti handphone yang memadai, wifi/data seluler untuk menunjang pembelajaran para murid. Para murid juga diharapkan dapat menerima materi secara baik dan maksimal walaupun kenyataannya pemberian materi secara online lebih sulit dibandingkan dengan tatap muka.

 

Menurut saya, keresahan pada kondisi daring saat ini bisa di atasi dengan beberapa solusi. Pembinaan kepada para guru terkait metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Mengenai tugas yang banyak diberikan guru terhadap siswa bisa dengan penyederhanaan kurikulum saat pembelajaran daring, sebab pada saat seperti ini bukan hanya membuat stres siswa dan wali murid saja, tetapi juga guru pun merasakan akibatnya. Sedangkan mengenai sulitnya siswa dan guru mengakses pembelajaran daring, dengan memberikan fasilitas terhadap guru dan murid sehingga dapat mengakses informasi lebih mudah. Memperluas jaringan terkait sinyal dapat menjadikan komunikasi guru dan murid lebih baik.

=