Notification

×

Iklan

Iklan

SPK Indonesia DukungTransformasi Pendidikan Merdeka Belajar

18 Oktober 2022 | Selasa, Oktober 18, 2022 WIB | Last Updated 2022-10-18T09:59:15Z

 


Serambiupdate.com
Perkumpulan Sekolah Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK) Indonesia mendukung transformasi pendidikan nasional melalui adanya kebijakan Merdeka Belajar yang diusahakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

 

"Dari tiga tahun terakhir ini, transformasi pendidikan di Indonesia luar biasa dan kami sangat senang serta akan mendukung sekali,” ujar Haifa Segeir selaku Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia (PSSI) dalam acara “5th SPK National Convention” yang digelar di British School Jakarta, Tangerang Selatan, Senin.

 

Ia mengatakan bahwa pihaknya mendukung segala hal yang terkait dengan kebijakan Merdeka Belajar, terutama karena kebijakan meletakkan fokus pada murid dan memberikan otonomi terhadap guru untuk bisa mengembangkan sistem pengajaran yang berfokus pada murid.

 

Merdeka Belajar ini adalah suatu konsep yang sudah diterapkan di SPK dan tentunya kami ingin berbagi serta sebisa mungkin ke depannya bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, ataupun sistem asesmen nasional akan terus kami dukung,” tambahnya.

 

Dalam hal ini, sebagai organisasi yang menaungi berbagai sekolah SPK, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kemendikbudristek terkait dukungan apa lagi yang perlu diberikan SPK dalam transformasi pendidikan di Indonesia.

 

Selain itu, ia menyebut pihaknya juga sudah berpartisipasi aktif dalam Guru Penggerak, baik secara organisasi maupun para guru SPK secara keseluruhan.

 

Maka dari itu, setidaknya sebanyak 10 guru SPK dari pengurus organisasi terlibat aktif dalam program Guru Penggerak di berbagai fungsi mulai dari pengembang modul, fasilitator, instruktur, hingga pelatih ahli.

 

Ia juga menyebutkan bahwa 50 persen atau 5 dari 10 modul yang digunakan oleh para guru penggerak dibuat dan diformulasikan oleh PSSI.

 

“Hal ini tentu saja tidak akan berhenti meskipun saat ini mungkin sekitar 24 ribu lebih guru yang sudah ter-impact dalam program Guru Penggerak. Kami berharap kontribusi dari PSSI tidak akan berhenti sampai sini,” tuturnya.

 

Oleh karena itu, ia mengatakan sekolah SPK juga ingin memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya bagi komunitas yang ada di sekitar SPK, tidak hanya untuk peningkatan kualitas di sekolah SPK namun juga sistem pendidikan nasional pada umumnya.


ADP/SAN

=