Notification

×

Iklan

Iklan

Semarakkan Ibadah Kurban, FKIP Uhamka Gelar Semarak Idul Adha 1443 H

06 Juli 2022 | Rabu, Juli 06, 2022 WIB | Last Updated 2022-07-06T07:24:24Z






Serambiupdate.com
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) bersama Lembaga Pengkajian dan Pengambangan Al Islam Kemuhammadiyahan (LPP AIK) menggelar kegiatan Semarak Idul Adha 1443H dengan tema Qurban Ibadah untuk Kemanusiaan melalui aplikasi Zoom meeting 7 Dzulhijjah 1443H, Rabu (6/7).

 

Kegiatan ini dihadiri oleh Desvian Bandarsyah selaku Dekan FKIP Uhamka, Sri Astuti selaku Wakil Dekan I FKIP Uhamka, Samsul Maarif selaku Wakil Dekan II FKIP Uhamka, Harinaredi Wakil Dekan III FKIP Uhamka, Muhammad Dwifajri selaku Wakil Dekan IV Uhamka, tenaga pendidik, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Uhamka, civitas akademika Uhamka, dan Endang Mintarja sebagai narasumber.

 

Desvian Bandarsyah selaku Dekan FKIP Uhamka mengungkapkan bahwa kurban merupakan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT karena kurban mampu menangkap nilai-nilai ketuhanan. Nilai itu dapat didapatkan apabila manusia mendekatkan diri kepada nilai kemanusiaan, dan itu terkandung dalam ibadah kurban.

 

“Upaya penyembelihan kurban itu sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Media untuk menjadikan ibadah kurban sebagai ibadah yang bisa menangkap nilai-nilai ketuhanan. Nilai itu kalau ingin kita dapat dalam kehidupan maka kita tidak boleh meragukan bahwa nilai ketuhanan yang trensendental bisa diaplikasikan kalau kita mendekatkan diri kepada nilai kemanusiaan,” ujar Desvian.

 

Dilain pihak, Endang Mintarja menyampaikan jika kita ingin berkurban, beribadah, dan berbagi maka harus mempersembahkan yang terbaik untuk Allah semata, melalui hamba-hambaNya.

 

"Hal ini dikarenakan ibadah haji dan kurban itu mengandung dimensi vertikal dan horizontal. Ibadah yang dilakukan untuk Allah SWT semata dan horizontal kepada sesama," tutur Endang.

 

Endang menambahkan, niat yang sungguh-sungguh dalam berkurban mempersembahkan yang terbaik kepada Allah SWT melalui hamba-hambaNya yang akan dinilai Allah.

 

"Selanjutnya, kita bisa mengambil banyak pelajaran dari kisah Nabi Ismail dan Ibrahim. Misalnya bermusyawarah di dalam keluarga, ini merupakan suatu yang bijak sebagai kepala keluarga dalam mengambil keputusan," tutur Endang.

=