Notification

×

Iklan

Iklan

Belajar Literasi Harus Menyesuaikan Tumbuh Kembang anak

24 Juli 2021 | Sabtu, Juli 24, 2021 WIB | Last Updated 2021-07-23T17:35:46Z


 Serambiupdate.com Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbudristek, Muhammad Hasbi, mengatakan, anak memang harus memiliki budaya literasi sejak dini. Namun, belajar literasi tetap harus disesuaikan dengan tumbuh kembang anak.


Pendidikan literasi anak tentunya akan berbeda sejak dini. Pada usia dini, anak tidak bisa langsung diajari membaca huruf atau teks. "Kita perlu menegaskan, bahwa pendidikan literasi usia dini harus memperhatikan prinsip pertumbuhan anak, di mana anak tumbuh berkembang dan bermain," kata Hasbi, dalam webinar Hari Anak Nasional 2021, Jumat (23/7).


Menurutnya, selama ini pendidikan literasi pada anak usia dini masih sering salah kaprah. Ia menilai, salah satu alasan penyebab pendidikan literasi yang salah adalah ekosistem pendidikan yang tidak mendukung sesuainya pendidikan literasi pada anak usia dini.


Saat ini, masih banyak perbedaan persepsi antara guru PAUD dan SD mengenai pengertian literasi pada anak. "Di satu sisi, guru PAUD mengajarkan literasi secara bermain, sementara di SD kemampuan literasi dituntut secara paripurna," kata dia lagi.


Hasbi mengatakan, pendidikan literasi sejak dini bisa dimulai dengan mengajak anak untuk mencintai buku. Anak perlu diajari bahwa guru adalah jendela ajaib yang akan mengantarkan mereka ke dunia-dunia baru. Pada akhirnya, mereka akan tumbuh kembang dengan baik.


"Walaupun anak sekarang ada di rumah, anak perlu membaca banyak buku. Jadi saya berpesan kepada anak-anak kita agar sering bersama orang tuanya melakukan kegiatan membaca buku," ujar Hasbi.


Membekali pendidikan literasi sejak dini pada anak penting dilakukan. Sebab, lanjut dia, para pakar sepakat bahwa pembekalan yang dilakukan pada usia dini akan berdampak jangka panjang dan permanen. Artinya, pembekalan kompetensi dimulai sejak usia dini akan menjadi pondasi bagi mereka.


Sementara itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (GTK PAUD) Santi Ambarukmi mengatakan, memang perlu dibuat jembatan yang menghubungkan literasi PAUD dan SD. Terkait hal ini, guru di kedua jenjang pendidikan tersebut berperan penting dan pendidikan literasi perlu disamakan persepsinya.

"Kita ingin disini memang betul-betul antara TK dan SD itu bisa smooth. Jadi, tidak perlu kemudian anak itu harusnya usia untuk mereka bermain, kemudian hilang masa itu," kata Santi. (AL)

=