Serambiupdate.com - Kementerian Pendidikan
Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Republik Indonesia bersama
Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia memperkuat sinergi antara
perguruan tinggi dan Sekolah Rakyat guna memperluas akses pendidikan di seluruh
Indonesia, dan perlu dibina oleh satu kampus yang berperan dalam pelatihan,
pendampingan, dan penyediaan fasilitas belajar.Keterlibatan kampus diharapkan dapat membantu menjaga
konektivitas siswa dengan pendidikan tinggi sekaligus membuka peluang beasiswa
KIP Kuliah bagi lulusan Sekolah Rakyat. Untuk itu, Kemdiktisaintek menyiapkan
tim khusus yang akan menyusun pedoman dan model kolaborasi antara perguruan tinggi
dan Sekolah Rakyat.
Menteri Kemdiktisaintek RI, Brian Yulianto menyampaikan
bahwa langkah ini merupakan bagian dari program prioritas Presiden untuk
menciptakan pemerataan pendidikan berbasis kolaborasi dan teknologi. Perguruan
tinggi diharapkan menjadi motor penggerak peningkatan kualitas pembelajaran di
daerah terpencil.
“Program ini merupakan langkah pemerintah dalam mewujudkan
pemerataan Pendidikan di seluruh Indonesia melalui kolaborasi antar tingkatan Pendidikan,
salah satunya bersama perguruan tinggi sebagai peningkatan sistem pembelajaran
di daerah,” ucap Brian.
Sementara itu, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf menyampaikan
bahwa Sekolah Rakyat kini hadir di 166 titik di Indonesia dengan sekitar 6.700
siswa SMA yang diproyeksikan lulus pada 2028. Para siswa dapat melanjutkan ke
perguruan tinggi atau dunia kerja dengan kurikulum yang disesuaikan bersama
Kemnaker dan BP2MI.
“Saat ini di Indonesia, sudah tersedia sekitar 166 Sekolah Rakyat
dengan jumlah siswanya berada di sekitar 6700 Siswa SMA yang direncanakan dan
difokuskan lulus pada tahun 2028 dan dilanjutkan untuk menempuh Pendidikan selanjutnya
di jenjang perkuliahan atau bahkan dunia kerja, dengan kolaborasi bersama BP2MI,”
pungkas Saifullah.