Notification

×

Iklan

Iklan

Kuliah Umum Akasia dan PDS HB Jassin Edukasi Peserta dalam Peningkatan Kemampuan Menulis

29 Oktober 2025 | Rabu, Oktober 29, 2025 WIB | Last Updated 2025-10-29T02:39:18Z
Serambiupdate.com - Komunitas Akasia menyelenggarakan kegiatan Kuliah Umum Kepenulisan dengan mengangkat tema Merangkai Kata, Menebar Makna yang merupakan kerja sama dengan Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin dilaksanakan di Aula PDS HB Jassin Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Senin (27/10).

 

Acara ini berkolaborasi dengan beberapa komunitas yang mencakup, Madrasahdigital.co yang memang masih memiliki irisan yang kuat dengan dunia literasi. Selain itu, ada juga acara ini melibatkan kolaborator dan sponsor, antara lain Penerbit Irfani, Komunitas Galeri Sastra, EcosystIMs Jakarta, SerambiUpdate.com, GhirahBelajar.com, dan pdmdepok.com.

 

M. Wildan selaku Wakil Rektor II Universitas Pamulang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Ia menyampaikan perihal pentingnya kaum muda untuk menulis, riset dan publikasi serta mengajak para peserta untuk termotivasi mulai menulis sedini mungkin.

 

"Menulis adalah bekerja untuk keabadian, kata Pram. Setiap riset yang ditulis adalah warisan pengetahuan untuk masa depan. Kalau kita tidak punya harta benda untuk diwarisakan, maka wariskanlah tulisan," ujar Wildan.

 

Selanjutnya, yaitu sesi materi tentang menulis esai di media massa yang disampaikan oleh Ahmad Soleh, yang merupakan penulis, pegiat literasi, sekaligus pendiri Penerbit Irfani. Soleh membagikan kiat-kiat menumbuhkan semangat menulis dan impact dari menulis bagi diri dan lingkungan. Ia berbagi tips agar esai yang dimuat mampu menjadi inspirasi bagi sesama.

 

Selanjutnya, Syahrul Ramadhan yang memaparkan materi mengenai menulis puisi dan untuk publikasinya. Hal tersebut menjadi motivasi bagi penikmat puisi agar mampu menghadirkan puisi yang bermakna, bukan hanya sebatas memenuhi kaidah kepenulisan, tapi sampai menyentuh perasaan pembaca.

 

“Dalam menulis puisi, kita harus memperhatikan makna mendalam dari setiap bait yang kita tulis. Jangan asal buat sastra puisi, namun harus bermakna dan menyentuh hati,” ucap Syahrul.

=