
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menegaskan
bahwa berbagai program telah memberi dampak langsung, mulai dari revitalisasi
sekolah, digitalisasi pembelajaran, hingga peningkatan kesejahteraan guru dan
akses beasiswa bagi siswa.
“Program Prioritas ini bukan sekadar capaian angka, tetapi
sudah memberikan manfaat nyata bagi guru, siswa, dan masyarakat. Revitalisasi
sekolah mendorong ekonomi daerah, digitalisasi pembelajaran menutup
kesenjangan, tunjangan sementara, insentif, dan beasiswa untuk memperkuat masa
depan Pendidikan,” ujar Suharti.
Dengan alokasi anggaran Rp181,72 triliun, Kemendikdasmen RI menghadirkan
komitmen untuk peningkatan layanan pendidikan yang merata dan bermutu. Program
revitalisasi berhasil melampaui target, dari 10.440 sekolah menjadi 15.523
sekolah, termasuk pembangunan 52 unit baru dan revitalisasi 122 lembaga
nonformal.
Digitalisasi pembelajaran juga diperluas ke lebih dari 285
ribu sekolah sesuai Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025. Sementara itu,
tunjangan profesi guru non-ASN naik menjadi Rp2 juta per bulan dan insentif
Rp300 ribu diberikan selama tujuh bulan. Program sertifikasi, BSU, serta
beasiswa turut menjangkau jutaan guru dan siswa di seluruh Indonesia.
Selain itu, Suharti menegaskan bahwa seluruh capaian ini
menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan sekaligus
memperkuat peran guru dan siswa sebagai fondasi kemajuan bangsa melalui memfasilitasi
program Sertifikasi Guru dan peningkatan tunjangan Guru.