Serambiupdate.com - Kementerian Pendidikan
Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI) berkomitmen
memperkuat pemerataan akses pendidikan melalui evaluasi Sistem Penerimaan Murid
Baru (SPMB) 2025 melalui Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang menghadirkan
berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan perbaikan sistem secara inklusif
dan partisipatif.Forum DKT merupakan instrument yang dapat menjadi wadah
penyaluran evaluasi terhadap program SPMB yang harus menjamin setiap anak
Indonesia mendapat kesempatan bersekolah tanpa terkecuali melalui Empat jalur
penerimaan. Empat jalur tersebut mencakup domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi
yang dirancang agar semua kalangan dapat terakomodasi dengan adil dan
transparan.
Deputi Kemenko PMK, Ojat Darojat, mengapresiasi langkah
kolaboratif Kemendikdasmen. Menurutnya, forum DKT penting untuk menemukan
solusi bersama dalam menyempurnakan kebijakan. Ia menekankan bahwa tanggung
jawab SPMB adalah milik bersama demi tercapainya pendidikan yang lebih baik.
“Forum DKT sangat bagus sebagai wadah evaluasi dalam mencari
Solusi Bersama melalui diskusi untuk menyempurnakan kebijakan terkait
penyelenggaraan program SPMB yang tidak hanya menjadi tanggung jawab
Kemendikdasmen RI, namun juga untuk seluruh pihak pemerintahan dalam mewujudkan
Pendidikan yang maju,” ucap Ojat.
Sementara itu, Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah, Gogot Suharwoto menyebut pelaksanaan SPMB 2025 sudah berjalan
transparan dan akuntabel, meski masih ada ruang perbaikan untuk pelaksanaannya
di beberapa sekolah di daerah, termasuk sekolah swasta.
“Untuk praktik pelaksanaan program SPMB 2025 baik di daerah,
keterlibatan sekolah swasta, dan penguatan transparansi daerah menjadi catatan
evaluasi. BPMP pun turut aktif mendampingi daerah dengan mengidentifikasi
tantangan serta solusi untuk pelaksanaan tahun depan demi mewujudkan kemajuan Pendidikan
melalui Program ini,” pungkas Gogot.