Serambiupdate.com - Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, Arif Jamali pada seminar daring bertema Menyemai Karakter, Menuai Peradaban: Membangun Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Jakarta.
Dalam seminar ini Arif mengingatkan bahwa kolaborasi antar sekolah dan orang tua bukan hanya untuk aspek akademik siswa saja, melainkan juga untuk membangun kebiasaan siswa yang termasuk ke dalam Pendidikan karakter. Pendidikan karakter bagi siswa amatlah penting karena dengan kebiasaan baik akan membangun ekosistem dan mutu pendidikan yang mendukung.
"Ada pembiasaan akhirnya akan ada peradaban, kita butuh kolaborasi yang tidak hanya dilakukan hanya oleh pemerintah saja. Kita butuh orang tua terlibat di dalamnya, ada guru di dalamnya, sekolah, ada masyarakat secara keseluruhan yang akan membentuk ekosistem dan terakhir tentu didukung oleh media,”tutur Arif.
”Metode inilah yang kemudian menjadi penting membentuk kolaborasi, dalam bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, disebut sebagai partisipasi semesta.” lanjutnya.
Adapun untuk mendukung implementasi kebiasaan yang baik Kemendikdasmen mengadakan dua program, yakni Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang dirilis pada Februari lalu. Kegiatan ini mencakup bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Kemudian, Program Pagi Ceria yang merupakan bagian dari 7 kebiasaan anak mencakup senam, menyanyikan Indonesia Raya dan berdoa sebelum masuk ke kelas.
NR