Notification

×

Iklan

Iklan

Diangkat Menjadi Guru Besar Ke-19, Prof Bunyamin Dinobatkan Sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen Pendidikan

18 Mei 2024 | Sabtu, Mei 18, 2024 WIB | Last Updated 2024-05-18T08:32:19Z


Serambiupdate.com
Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menggelar Pengukuhan Profesor  Dr. Bunyamin, M.Pd.I. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan di Aula Ahmad A.R Fachruddin FEB Uhamka, Sabtu (18/5).


Prof Bunyamin merupakan guru besar ke-19 yang ada di Uhamka. Kali ini, ia menampilkan Orasi Ilmiahnya yang berjudul Total Quality Management (TQM) Berbasis Nilai Religi: Model Kendali Revitalisasi Mutu Lembaga Pendidikan Islam.


Acara ini dihadiri oleh Toni Toharudin Kepala LLDikti Wilayah III, Akhmad Abu Bakar Ketua PWM DKI Jakarta, Prof Jamhari Makruf Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof Ma’mun Murod Al-Barbasy Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof Sudarnoto Abdul Hakim Sekretaris BPH Uhamka, Nurhadi Anggota BPH Uhamka, Prof Gunawan Suryoputro Rektor Uhamka, Anisia Kumala Warek I Uhamka, Desvian Bandarsyah Warek III Uhamka, Muhammad Dwifajri Warek IV Uhamka, segenap pimpinan di lingkungan universitas dan fakultas, dan seluruh Stakeholder Uhamka.


Prof Gunawan Suryoputro Rektor Uhamka menyampaikan kesannya atas orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof Bunyamin. Menurutnya, melalui orasi ini ia menemukan bahwa proses pendidikan yang baik harus berlandaskan nilai luhur seperti kejujuran, kasih sayang, dan integritas.


"Prof Bunyamin telah membangun prinsip yang menjadi landasan pengembangan mutu pendidikan, diantaranya kepemimpinan yang berbasis nilai, partisipasi aktif seluruh Stakeholder, orientasi capaian tujuan, pengendalian mutu, dan peningkatan mutu berkesinambungan. Selamat dan mari kita nantikan kontribusi-kontribusi selanjutnya dari Prof Bunyamin dalam penerapan pembelajaran di masa depan" ujarnya.


Prof Toni Toharudin menyampaikan apresiasinya atas gelar guru besar yang telah dinobatkan kepada Prof Bunyamin. Di tahun 2024 sendiri, telah tercatat terdapat 12 guru besar baru yang SK nya terbit di LLDikti Wilayah III. Maka, Kepala LLDikti Wilayah III ini mengharapkan adanya akselerasi program di perguruan tinggi sehingga bisa melakukan percepatan guru besar dalam rangka mendorong mutu universitas.


“Selamat atas pengukuhan Prof Bunyamin. Pengukuhan guru besar merupakan pencapaian yang mengesankan dan menjadi kontribusi ilmiah yang luar biasa. Semoga melalui pengukuhan ini, ia semakin meningkatkan peran dan kontribusinya dalam dunia akademik sehingga bermanfaat bagi seluruh umat. Semoga Uhamka juga terus bisa mencetuskan profesor-profesor lainnya dalam rangka menciptakan pendidikan yang unggul di masa depan,” pungkasnya.


Menurut Prof Jamhari Makruf Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Total Quality Managemen atau TQM akan sangat bermanfaat untuk pengembangan Islam di Indonesia dan khususnya pendidikan di Muhammadiyah.


“Saya kira, orasi ilmiah beliau sangat cocok untuk diimplementasikan dalam penyelenggaraan pendidikan Islam di Indonesia, khususnya Muhammadiyah. Sudah saatnya para pengelola atau stakholder pendidikan mempertimbangkan kualitas dan mutunya di masa depan,” tutur Prof Jamhari.


Selama tiga tahun, Prof Bunyamin memperjuangkan gelar guru besarnya melalui LLDikti Wilayah III, hingga akhirnya ia berhasil meraih gelar profesor. Dalam orasi ilmiahnya, Total Quality Management sebenarnya digunakan di dunia industri, tapi tidak menutup peluang yang dihasilkan apabila teknik ini digunakan dalam manajemen lembaga pendidikan. Menurutnya, terdapat tiga pilar yang dapat diterapkan pada pengelolaan lembaga pendidikan diantaranya, fokus pada pelanggan, perbaikan terus menerus, dan libatkan seluruh elemen atau unsur yang ada pada lembaga pendidikan.


“Saya memiliki asumsi, apabila kita berhasil menerapkan tiga poin tersebut, ini akan berdampak positif pada perkembangan lembaga pendidikan Islam, khususnya bagi mereka yang tertinggal. Karena pada kenyataannya tidak sedikit lembaga pendidikan Islam yang sangat menggembirakan tapi disisi lain juga banyak lembaga pendidikan yang memprihatinkan,” lanjutnya.

=