Serambiupdate.com
Sayangnya, masih banyak orang-orang yang
menganggap bahwa profesi guru tidak memiliki kesejahteraan hidup. Hal tersebut
berakibatkan menjadi banyaknya generasi muda yang ragu untuk menjadikan profesi
guru sebagai pilihan kariernya.
Kemudian, pada tahun 2024 sebanyak 60
ribu guru telah memasuki masa pensiun sehingga memerlukan adanya regenarasi
lanjut untuk dunia Pendidikan ini.
Lin, Ketua Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memantau bahwa pergerakkan seorang guru dalam tahun 2023 hingga 2030 kelak mengalami sebuah peningkatan.
“Namun, menjabat sebagai profesi seorang
guru tidak hanya dilihat dari kualifikasi akademik dan ijazah saja. Sertifikasi
PPG pun menjadi syarat utama untuk memasuki dunia Pendidikan,” ujar Lin,
dilansir pada laman UMM.
Beliau pun menambahkan, bahwa kenyataan
di dunia pendidik masih banyaknya guru-guru yang belum tersertifikasi PPG.
Hal tersebut membuat Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru Tenaga Kependidikan
(Ditjen GTK) memberikan solusi untuk memudahkan bagi kita semua yang nantinya
akan menjadi calon guru. Kemendikbud membuka formasi PPG Pra-ASN yang merupakan
sebuah program yang diperuntukkan oleh fresh graduate dan akan dibiayai
oleh pemerintah selama satu tahun lamanya.
“Setelah mereka lulus dalam program
tersebut, mereka pun dapat menggantikan guru-guru yang telah memasuki tahap
pensiun. Tak hanya janji, program ini pun dapat memberikan peluang bagi lulusan
untuk mengikuti Program Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P3K)
untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN),” ucap Lin.
(Nabila S/Dyl)