Notification

×

Iklan

Iklan

Pemanasan Global Jadi Ancaman, Dosen Geografi FKIP Uhamka Ajak Masyarakat Lakukan Perubahan untuk Bumi

10 Agustus 2023 | Kamis, Agustus 10, 2023 WIB | Last Updated 2023-08-10T04:58:13Z


Serambiupdate.com
- Beberapa hari terakhir, kota-kota besar di dunia mengalami peningkatan suhu panas, serta beberapa wilayah pesisir mulai terkikis. Hal ini diakibatkan oleh pelepasan karbon yang tinggi. Umat manusia telah mengeluarkan karbon melebihi kemampuan bumi untuk menyerap kurang lebih tiga abad terakhir. Ini merupakan tanda bahwa krisis alam semakin jelas. Hal ini diungkapkan oleh Organisasi Wahana Lingkungan Hidup (Walhi).

 

“Bumi ini sudah tidak mampu menyerap pelepasan karbon yang tinggi. Ini lah yang menjadi masalah utama pemanasan yang terjadi saat ini. Maka yang dapat kita lakukan adalah dengan mengurangi pelepasan karbon,” pungkas Muhammad Islah Deputi Internal Walhi pada Diskusi Perdagangan Karbon, Jakarta (4/8).

 

Dilain pihak Winarno selaku Dosen Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) pun mengungkapkan emisi karbon merupakan gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar karbon ke atmosfer. Akibat yang dapat terjadi dari adanya emisi gas karbon adalah semakin meningkatkan ancaman perubahan iklim, sehingga menyebabkan munculnya cuaca ekstrem, mencairnya es di kutub, dan meningkatkan risiko kebakaran hutan.

 

“CO2 sering berasal dari kendaraan kita yang sering kita kendarai setiap hari, pembakaran sampah, hingga asap pabrik. CO2 yang naik ke atmosfer akan menghalangi penyebaran dari bumi sehingga panas dipantulkan lagi ke bumi. Itulah yang menyebabkan bumi ini menjadi panas, dan ini sering kita sebut dengan istilah efek rumah kaca (global warming),” ujar Winarno.

 

Ia pun menyarankan agar manusia berperan besar dalam melakukan perubahan untuk bumi yang lebih baik, diantaranya dengan menanam pohon, mengganti sumber energi, efisien dalam menggunakan transportasi, menjaga kelestarian alam, mengendalikan limbah, dan sebagainya. Di tengah kemajuan teknologi saat ini, ia harap manusia lebih menyadari pentingnya menjaga bumi untuk kelangsungan hidup bersama.


“Manusia sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna dengan akal. Maka mari kita tumbuhkan pula akal kesadaran kita akan bahaya yang terjadi akibat adanya efek rumah kaca atau global warming. Selama kurang lebih tiga abad ini, kita menjadi penyebab dari pemanasan global. Maka kita lah yang harus take action dalam menanggulangi hal ini. Banyak cara yang bisa kita lakukan mulai dari budaya menanam pohon, pohon dapat menjadi media yang bisa menyerap karbon secara alami. Selain itu kita bisa mulai berpindah menggunakan panel surya sebagai sumber listrik di rumah, selanjutnya kita bisa mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dengan beralih ke transportasi umum. Yang paling penting adalah menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Mari kita jaga bumi karena ini lah rumah kita semua,” paparnya.

=