“Kami tentu
sangat mengharapkan adik-adik dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah
kompetensi, menambah wawasan global, untuk nanti membangun bangsa yang kita
cintai ini menjadi bangsa yang hebat,” pesan Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur
Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Gunani Partiwi, kepada para peserta IISMA.
Menurut Sri
Gunani, satu semester bukanlah waktu yang lama. Oleh karena itu, mahasiswa
harus merencanakan dengan baik dan mengisi satu semester dengan kegiatan yang
bermanfaat sehingga dengan mengikuti program IISMA mereka dapat memenuhi
perannya sebagai duta bangsa dan memperoleh pengetahuan dan budaya yang baik
yang bermanfaat bagi perkembangan diri mereka sendiri.
“Satu semester
adalah waktu yang singkat, optimalkan waktu tersebut dengan belajar yang baik
dan juga menimba pengalaman yang baik karena pengalaman itu nanti akan sangat
bermanfaat bagi adik-adik baik sekarang maupun di masa yang akan datang,”
ucapnya.
Oleh karena itu,
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja
mendorong mahasiswa tidak hanya menikmati pengalaman belajar di luar negeri
sendiri, tetapi juga membagikan hal-hal baik yang mereka terima kepada
mahasiswa lain sebagai inspirasi. dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
“Kita berharap
mahasiswa IISMA nanti tidak sekadar pulang dan lupa dengan program di sana,
tapi ikut menularkan hal-hal baik yang diperoleh di luar negeri kepada
teman-temannya yang belum bisa berangkat. Di era peningkatan SDM kita berharap
2045 Indonesia benar-benar menjadi negara yang unggul,” kata Beny.
Program IISMA
yang merupakan salah satu program unggulan Kemendikbudristek dan
merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) akan
diselenggarakan mulai tahun 2021 untuk jenjang sarjana dan mulai tahun 2022
untuk jenjang vokasi.
Pada tahun
pertama penyelenggaraan, program ini menarik 2.546 peserta, yang
kemudian meningkat hampir tiga kali lipat menjadi 7.501 peserta pada tahun
2022. Program ini mencapai jumlah peserta tertinggi pada tahun 2023,
ketika 9.116 mahasiswa S1 dan S2 resmi terdaftar sebagai calon peserta.
Para peserta
IISMA yang terpilih melalui beberapa proses seleksi berasal dari 31 provinsi di
Indonesia. Mahasiswa yang diseleksi untuk program IISMA 2023 meliputi 53
mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) - Beasiswa Perguruan Tinggi, 5
mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi dan 2 mahasiswa penerima Beasiswa
Afirmasi Pendidikan Tinggi dari Kemendikbudristek.
Rachmat
Sriwijaya, Kepala Program IISMA, menjelaskan bahwa diantara
perguruan tinggi luar negeri yang dihubungi oleh peserta IISMA terdapat
nama-nama perguruan tinggi terkemuka dunia yang masuk dalam 20 besar QS World
University Rankings, seperti University
of Cambridge, Yale University dan Nanyang
Technological University. “Selain itu, pada tahun ini telah bergabung Group of
Eight, yaitu delapan perguruan tinggi di Australia dan berbagai perguruan
tinggi lainnya,” terangnya
Pada kegiatan
pelepasan ini, dilakukan penandatanganan komitmen bersama
dengan perguruan tinggi para peserta untuk mendukung pelaksanaan
program IISMA 2023. Sebelum berangkat ke luar negeri, peserta IISMA mengikuti
rangkaian kegiatan Pre-Departure Briefing (PDB) berupa IISMA , LPDP
dan biro perjalanan; dan acara informasi KBRI tentang belajar di luar negeri,
seperti pengenalan peran dan tugas kedutaan, penjelasan tentang peraturan
dan kehidupan sosial budaya negara tujuan studi dan informasi penting lainnya.
"Saya mewakili seluruh teman-teman awardee IISMA dengan segenap hati ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam mewujudkan program IISMA. Semenjak kehadiran program ini harapan-harapan mahasiswa telah berubah menjadi sebuah kesempatan emas bagi generasi muda untuk mendapatkan wawasan global, pengalaman akademis maupun nonakademis dan jaringan internasional yang menjadi cita-cita banyak mahasiswa di Indonesia," ucap Nurhaliza Inayah, mahasiswa Universitas Indonesia yang akan mengikuti Program IISMA di University of Liverpool.
(Nanda/dyl)