Serambiupdate.com - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menggelar kegiatan memperingati Nuzulul Qur’an, Buka Puasa Bersama dan Salat Tarawih Berjama’ah pada Selasa (11/4).
Sebelumnya dikutip dari laman Kompas.com bahwa Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Secara bahasa, Nuzulul Quran berasal dari dua kata, yakni Nuzul (menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah) dan Al Quran (kitab suci umat Islam). Sehingga, Nuzulul Quran dapat diartikan peristiwa turunnya Al Quran dari tempat yang tinggi ke muka bumi. Sedangkan makna secara lengkap, Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al Quran dari Allah Swt kepada Nabi Muhammad untuk digunakan sebagai petunjuk bagi umat Islam.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh dr. Wawang S. Sukarya selaku Dekan FK Uhamka, Bunyamin selaku narasumber dan dosen AIK Uhamka, jajaran wakil dekan FK Uhamka, dosen FK Uhamka dan mahasiswa FK Uhamka.
dr. Wawang S. Sukarya selaku Dekan FK Uhamka dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan memperingati Nuzulul Qur’an di lingkungan FK Uhamka merupakan bentuk silaturahmi serta bertujuan untuk menambah iman dan taqwa melalui tausiah.
“Saya sangat mendukung adanya kegiatan ini. Sebab iman kita harus selalu di charge agar kembali full untuk melakukan ibadah di bulan Ramadan yang penuh keberkahan ini,” tutur dr. Wawang.
Selanjutnya Bunyamin selaku narasumber dalam tausiahnya menyampaikan ada 4 janji Allah kepada orang yang mencapai derajat ketakwaan. Janji ini diberikan kepada manusia semasa hidupnya di dunia. Ia menambahkan, 4 janji ini akan diberikan semasa hidup dan merupakan kebutuhan pokok hidup umat Islam. Rasulullah juga berpesan jika belajar dan bekerja haruslah sungguh-sungguh seakan kita hidup selamanya dan jika beribadah kepada Allah seakan kita mati besok.
“Yang pertama, barang siapa yang bertakwa maka aku akan keluarkan dia dari masalah hidupnya. Yang kedua, barang siapa yang bertakwa kepada Allah, Allah akan berikan rezeki dari jalan dan pintu yang tidak disangka-sangka. Rezeki dalam hal ini tidak didefinisikan sesempit harta saja, namun keluarga yang sholeh, kesehatan, dan lingkungan yang baik juga rezeki. Yang ketiga, barang siapa yang bertakwa, hanya bercerita, bergantung, dan meminta kepada Allah, maka akan dipermudah. Mengutip ayat juga yakni bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Yang keempat, barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka akan diampuni dosa yang lalu dan dilipatgandakan pahalanya. Pada bulan Ramadan, janji Allah untuk melipatgandakan adalah tidak terhingga,” ujar Bunyamin.