Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun
Lismawati mengatakan pengiriman 9.400 unit laptop tersebut merupakan pengadaan anggaran
tahun 2023.
"Pengiriman laptop dari Jakarta
terbagi dalam dua tahap. Hari ini sudah datang semuanya," ujar Lismawati
di Madiun, Kamis.
Lismawati menambahkan bahwasanya pengiriman
tahap pertama datang sebanyak 5.508 unit. Sisanya, dikirim hari Kamis ini.
Lismawati menyebut setelah ini akan dilakukan proses pembongkaran untuk
penyimpanan di Dinas Pendidikan. Sedangkan untuk pemeriksaan akan melibatkan
tim ahli dari Politeknik Negeri Madiun (PNM).
"Setelah ini kita cek apakah sudah
sesuai dengan yang tertera pada kontrak. Semuanya kita cek. Bukan sampel.
Makanya butuh waktu," ujarnya.
Pengecekan ditarget selesai akhir bulan
ini. Setelah itu, laptop bisa didistribusikan kepada siswa.
Lismawati menyebut pendistribusian ke
siswa sejatinya dijadwalkan Mei mendatang. Namun, dengan melihat progres saat
ini, tidak menutup kemungkinan pendistribusian bisa lebih cepat.
Ia menjelaskan pemanfaatan laptop
tersebut seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, yakni secara pinjam pakai.
"Laptop ini nanti untuk siswa SMP
kelas VII dan VIII serta siswa SD kelas IV dan V. Dengan begitu semua murid SMP
sudah memegang laptop dan murid SD mulai kelas IV juga sudah kita fasilitasi
laptop," kata dia.
Lismawati menambahkan pengadaan kali
sedikit berbeda dengan sebelumnya. Sebanyak sembilan ribu lebih laptop itu
berupa "chromebook". Adapun Chromebook adalah komputer jinjing yang
menjalankan sistem operasi ChromeOS buatan Google. Chromebook tersebut bermerek
Acer Celeron. Pengadaan kali ini menggandeng PT Acer Indonesia sebagai
produsen.
"Ada banyak pertimbangan dalam
menentukan rekanan pengadaan. Selain harga tentunya juga kesanggupan dalam
pemenuhan laptop sesuai jadwal. Kemudian termasuk garansinya, service centernya
ada di Kota Madiun atau tidak, dan juga terkait suku cadangnya sudah ada di
Indonesia atau harus impor. Selain itu tentu juga penggunaan Produk Dalam
Negeri (PDN)," katanya.
Sebelumnya Pemkot Madiun telah
merealisasikan pengadaan sebanyak 5.425 unit laptop kepada siswa kelas V SD dan
VIII SMP negeri di Kota Madiun pada 2020 lalu.
Kemudian di tahun 2021, Pemkot Madiun
memesan sebanyak 4.880 unit laptop. Namun saat pesanan datang, ternyata tidak
sesuai spesifikasi sehingga Pemkot Madiun melakukan penolakan.
Kini, Pemkot Madiun kembali melakukan
pengadaan untuk tahun anggaran 2023. Pengadaan tahun ini mencapai sebanyak
9.400 unit.
(Hayatin/Dyl)