Serambiupdate.com Ridwan Muhibi selaku Wakil Ketua Komite IV DPRD Kabupaten Bogor, mengingatkan Dewan Pendidikan (Wandik) untuk bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik). Bukannya bersaing, apalagi dengan meningkatkan rata-rata waktu sekolah (RLS). Jumat (16/12).
"Saya
melihat posisi Wandik sebagai organisasi yang terpisah dari Disdik, padahal
data yang diakui pengadilan sebagai Disdik bukan Wandik," kata Ridwan,
Menurutnya,
Wandik seharusnya memberikan informasi bagaimana mengatasi permasalahan lembaga
pendidikan seperti RLS. Sementara itu, peran tongkat belum terlihat. Buktinya,
indeks RLS hanya naik 0,03 poin dibandingkan tahun sebelumnya di tahun 2021
sebesar 8,31 poin.
“Angka
RLS kita saat ini 8,34 poin, sedangkan angka nasional 8,54. Artinya masih
kurang. Kita berharap semua faktor membantu, karena ini bukan tanggung jawab
dinas pendidikan saja,” jelas Ridwan.
Untuk
itu, dia merasa perlu mengevaluasi Wandik. Pasalnya, Ridwan menganggap selama
ini dirinya tidak terlihat saat menjalankan tugas dan pekerjaannya.
Politisi
Golkar berharap jumlah RLS di Kabupaten Bogor mencapai angka standar nasional
pada 2023.
Sementara
itu, Wandik Presiden Kabupaten Bogor, Takiyudin Basari, mengaku telah
menginisiasi berbagai program bersama Dinas Pendidikan dengan tujuan untuk
meningkatkan RLS. Di antaranya, disarankan agar wisatawan di Sukamakmur
mengikuti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
atau mencari paket.
“Selain
itu, kami juga meluncurkan sistem informasi data sekolah berbasis digital,
database yang akan menjadi acuan kebijakan pendidikan ke depan,”
ujarnya.berbicara.
DYL_RPH