"Saat ini koleksinya belum memenuhi standar. Kami akan
bekerja sama dengan perguruan
tinggi untuk mengembangkan museum ini," kata Suwarjana, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
“Biarkan anak-anak
yang datang ke sini melihat lebih dari sekadar mesin tik kuno,” jelasnya.
Nanti akan ada digitalisasi. Oleh karena itu, dalam rencana
kegiatan juga ada target jumlah kunjungan medis khususnya bagi mahasiswa. Karena
jumlah pengunjung umum Museum Pendidikan
masih sedikit. Saat pengenalan museum, Dinas Kebudayaan membuka kuota
pendaftaran bagi siswa PAUD untuk belajar bersama di museum. Ada 300 siswa
tetapi mereka dibagi menjadi dua kelompok. Pembawa acaranya adalah boneka Ria
Enes dan Suzan.
“Kegiatan ini akan
ditindaklanjuti. Sekarang menjadi mahasiswa PAUD. Berikutnya adalah siswa yang
mempelajari dasar-dasar (SD-SMP). Setiap segmen memiliki tema yang
berbeda-beda,” jelas Dian Kuntari, manajer budaya tersendiri.
DYL