Serambiupdate.com Mulai tahun ajaran 2022-2023, jenjang SD, SMP dan SMA diterapkan BPI serba digital dalam proses belajar mengajar. Seperti menggunakan papan elektronik dalam pembelajaran hingga pelaporan perkembangan siswa kepada orang tua yang dilakukan secara digital. BPI menanggapi bahwa tantangan di dalam dunia pendidikan dapat melalui digitalisasi yang kemudian menghadapi dampak buruk pandemi Covid-19.
BPI menggelar program tersebut pada Minggu, 26 Juni 2022 di
Kampus BPI Jalan Burangrang, Kota Bandung. Iyep Sobari selaku Ketua Pengurus
Yayasan BPI mengatakan bahwa penggunaan digital dilaksanakan secara bertahap
dan terkoordinasi. Menurut Iyep, pertumbuhan ekonomi yang rendah sebagai dampak
negatif dari pandemi yang dapat mempengaruhi belanja pendidikan dan informasi.
“Yang seharusnya menanggung beban ini tidak hanya orang tua
siswa, tetapi juga sekolah-sekolah swasta, termasuk BPI,” ujar Iyep.
Mulai tahun 2022 di ruang kelas, guru tidak akan menggunakan
papan putih lagi untuk menulis dan menjelaskan materi pelajaran, tetapi
menggunakan papan elektronik yang sudah terhubung dengan internet. Iyep juga
mengatakan bahwa pelaporan terkait perkembangan siswa diberikan kepada orang
tua murid melalui digital.
"Maka, orang tua murid tidak harus datang lagi ke
sekolah untuk mengetahui prestasi akademik dicapai setiap anaknya," ujar
Iyep.
Bahkan transformasi digital akan menjadi keniscayaan karena nantinya
ditiadakan aspek profesi yang tidak terkait digitalisasi. Pemanfaatan teknologi
digital ini juga salah satu penerapan yang menyiapkan lulusan paham akan
teknologi, inovatif, serta siap menyongsong masa depan.
DYL