Notification

×

Iklan

Iklan

Pentingnya Sosialisasi Mengenai Pergaulan Bebas Terhadap Remaja

14 Maret 2022 | Senin, Maret 14, 2022 WIB | Last Updated 2022-03-14T03:13:00Z



Oleh : Mahendra Dewantara

Mahasiswa FEB Uhamka



Menurut saya dizaman ini remaja haruslah diselamatkan dari globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk yang bersifat negatif, sementara tidak cocok dengan kebudayaan-kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk.


Menurut saya pergaulan bebas pada remaja itu terjadi pada remaja individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas sehingga  membuat dirinya semakin membuat dirinya bebas dan tidak terkontrol. Oleh sebab itu disaat ini sangatlah kurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Ternyata pergaulan bebas itu tidak hanya sebatas bergaul melainkan terkadang mendorong untuk melakukan hal yang lebih tidak di sukai oleh agama,seperti bercumbu rayu,berciuman dan bahkan terjebak dalam perzinahan. Secara mendasar ternyata hal semacam ini karena kebebasan di artikan bebas secara mutlak tanpa ada butir-butir aturan yang menjaga jarak antara mereka

.

Menurut pandangan saya pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah.yang jelas tergantung dari tingkah laku kita sendiri. Kita harus banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga kita sendiri. Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul tidak harus dengan cara ugal-ugalan atau ketenaran semata.Jadi yang harus kita lakukan adalah jadi diri kamu sendiri bagaimana oarang disekeliling kamu merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita.Jadi cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hati kita.


Menurut saya ada beberapa cara yaitu untuk mencegah terjadinya pergaulan bebas yaitu dengan menanamkan nilai-nilai agama, moral, dan etika. Pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerja sama guru, orang tua dan tokoh masyarakat. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.


Adapun pencegahan pergaulan bebas yaitu dengan melakukan penyuluhan pada remaja. Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat anatomi dan fisiologi alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga variasi dan penyimpangannya yang masih dianggap dalam batas-batas normal perlu dikemukakan. Semua itu dilakukan dengan latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat.


Menurut saran saya mengenai pergaulan bebas ini adalah yaitu kepada pihak orang tua, sebagaimana orangtua memberikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari seks bebas. Dan untuk kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas.



=